Persaingan di bisnis ponsel memang sangat keras, dari dulu sampai sekarang. Vendor yang saat ini kepayahan dan kemungkinan akan tutup adalah LG. Nasib ponsel LG pun mengingatkan pada Nokia dan BlackBerry di masa silam.
Seperti dikutip detikINET dari GSM Arena, Rabu (31/3/2021) media Korsel telah melaporkan jika LG sudah berdiskusi dengan perusahaan peminat seperti Vingroups asal Vietnam sampai Volkswagen. Namun negosiasi gagal karena harga dianggap kemahalan, padahal pangsa pasar ponsel LG saat ini tinggal 1% secara global.
Maka kemungkinan tinggal satu opsi yang dilakukan, yaitu menutup divisi ponsel LG yang terus merugi bertahun-tahun lamanya. Keputusan final kemungkinan akan diambil bulan April dan diumumkan pada karyawan. Jika benar kejadian, karyawan akan dipindahkan ke divisi yang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ponsel LG Disebut Makin Sekarat |
Terbenamnya produsen ponsel bukanlah hal baru. Bahkan Nokia dan BlackBerry yang di zaman dahulu lebih berjaya dibandingkan dengan LG pun pernah mengalaminya.
Sebelum kedatangan iPhone, Nokia adalah vendor ponsel paling diminati, termasuk di Indonesia. Tapi pada tahun 2009, jelas bahwa iPhone telah merevolusi industri smartphone dengan layar sentuhnya yang inovatif.
Kemudian Google memperkenalkan sistem operasi Android. Salah satu pengadopsi pertamanya adalah Samsung, saingan utama Nokia. Perlahan tapi pasti, Nokia pun ketinggalan, tapi tetap ngotot memakai sistem operasi Symbian.
Bukannya mengadopsi Android, petinggi Nokia memutuskan menggunakan Windows Phone yang belum teruji popularitasnya. Langkah itu akhirnya menjadi blunder sehingga Nokia terpuruk, bahkan divisi ponsel Nokia dijual murah ke Microsoft. Saat ini, Nokia telah cukup berkibar di tangan HMD Global walaupun tidak mencapai kejayaan seperti dulu.