Cristiano Amon, Presiden Qualcomm, menyebut sanksi terhadap Huawei bisa membantu meringankan kelangkaan chip yang terjadi secara global saat ini.
Amon, yang bakal menjadi CEO Qualcomm pada Juni mendatang, menjelaskan bagaimana sanksi terhadap Huawei itu berpengaruh pada kelangkaan chip secara global, seperti ditulis Bloomberg dalam laporannya.
Saat ini divisi pembuat chip milik Huawei yang bernama HiSilicon tak bisa mendapat desain dari pabrik pembuat chip karena larangan dari AS. Dan mereka pun tak bisa memesan chip dari TSMC, padahal mereka sebelumnya adalah konsumen TSMC terbesar kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huawei terpaksa memesan chipnya dari pabrik lain, dan hal ini membuat lowong kapasitas produksi di TSMC, yang diutarakan Amon dalam sebuah webcast dengan analis Goldman Sachs bernama Rod Hall.
Meski begitu, kapasitas yang menjadi lowong ini tak serta merta bisa dimanfaatkan oleh pemesan yang lain. Menurut Amon, proses pemindahan desain chip ini membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Amon pun mengakui saat ini Qualcomm kebanjiran pemesan chip, jauh lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini dikarenakan adanya permintaan tinggi untuk produk-produk yang membutuhkan penggunaan chip.
Qualcomm pun saat ini tak bisa menyuplai chip ke Huawei, namun mereka bisa bekerja dengan Honor yang saat ini sudah dilepas dari induknya. Mereka pun menyuplai chip ke banyak perusahaan China lain, seperti Xiaomi, yang pertumbuhannya selama Q4 2020 lalu melesat.
Bahkan, pada Q4 2020 lalu pun nilai belanja chip Xiaomi meningkat 26%, paling besar dibanding pabrikan lain.
(asj/asj)