Harga bitcoin naik gila-gilaan, bahkan saat ini kabarnya sudah tembus USD 47 ribu atau di kisaran Rp 657 juta. Hal itu dipicu oleh pengumuman dari perusahaan mobil listrik Tesla yang dipimpin Elon Musk, bahwa mereka memborong bitcoin senilai USD 1,5 miliar.
Tesla menyebut pembelian bitcoin sebagai salah satu metode diversifikasi aset mereka. Bahkan tak menutup kemungkinan nantinya mobil Tesla dapat dibeli cukup dengan mata uang digital tersebut.
Dengan masuknya Tesla dan Elon Musk, bitcoin semakin mendapat legitimasi sebagai alat pembayaran atau investasi di tengah keraguan sebagian pihak. Apalagi status Elon usk sebagai orang terkaya di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ada orang biasa memutuskan untuk menaruh uangnya ke bitcoin, saya pikir tidak akan ditanggapi dengan serous. Namun ketika orang terkaya di dunia melakukanya, setiap orang akan lebih memperhatikan," kata Thomas Hayes, pengamat dari Great Hill Capital yang dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (9/2/2021).
Terlebih lagi Tesla saat ini adalah produsen otomotif dengan valuasi tertinggi di dunia. Langkah Tesla mengadopsi bitcoin bisa jadi akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.
Elon Musk sendiri dikenal sebagai penggemar bitcoin. Beberapa waktu silam, ia menambahkan hashtag #bitcoin dalam profil Twitter sebelum dihapus. Namun, ia terus membicarakan bitcoin dan mata uang digital lain seperti dogecoin, yang kemudian juga membuat harganya melonjak.
Beberapa tahun silam, Musk bahkan sempat dicurigai sebagai pencipta bitcoin. Sampai sekarang, hanya diketahui bahwa pencetusnya bernama Satoshi Nakamoto, namun belum diketahui identitas atau orang aslinya.
"Tidak benar. Seorang teman pernah mengirimkan Bitcoin beberapa tahun lalu, tapi saya lupa di mana Bitcoin-nya," kata Elon Musk menanggapi rumor tersebut ketika itu.
(fyk/afr)