Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia saat ini sangat besar, seiring dengan bertumbuhnya jumlah pengguna internet. Namun hal itu juga harus diikuti dengan pembangunan infrastruktur digital yang memadai.
Menurut riset Google, Temasek dan Bain & Company, nilai pasar ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan naik tiga kali lipat menjadi USD 309 miliar pada tahun 2025, didorong oleh kebangkitan e-commerce, ride-hailing dan game online.
Untuk mewujudkan potensi miliaran dolar ini, Indonesia perlu mempercepat pembangunan infrastruktur digital yang kuat baik untuk sektor publik maupun swasta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekonomi digital yang sedang melesat, ditambah teknologi cloud yang tumbuh secara eksponensial, serta digitalisasi bisnis ditengah COVID-19, telah mendorong permintaan terhadap fasilitas data center hyperscale di Indonesia akhir-akhir ini.
Hal itulah yang membuat DCI Indonesia kembali menambah kapasitas data centernya lewat pembangunan gedung JK5 sebagai gedung mereka yang ke-4, dengan kapasitas 15MW. Gedung baru ini dibangun di data center campus seluas 8,5 hektar di Cibitung, Jawa Barat, yang baru selesai pembangunan tahap akhirnya.
Pembangunannya ini juga akan terus dilanjutkan sampai Q1 2021, dan menargetkan punya empat gedung data center dengan kapasitas total mencapai 37MW.
"Visi jangka panjang kami adalah memberikan layanan data center dengan kualitas terbaik dan standard operational global di kelasnya, untuk memperkuat komitmen dan keseriusan kami dalam mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia, "ujar CEO DCI Toto Sugiri dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/12/2020).
Porsi pasar colocation data center hyperscale diharapkan tumbuh pada compound annual growth rate (CAGR) lima tahun sebesar 43,5% antara tahun 2020-25. Pasar colocation data center hyperscale sendiri akan mencapai sekitar 131,2 MW dari kapasitas yang dibangun pada tahun 2025.
Riset dan tren ini menunjukkan Indonesia sebagai 'hotspot' untuk investasi data center skala besar dalam lima tahun ke depan, didorong oleh peningkatan adopsi cloud. Masuknya Google, Alibaba, dan AWS ke Indonesia juga menunjukkan bahwa pemain global melihat dan menyadari bahwa Indonesia merupakan pasar yang berpotensi.
"Hingga hari ini, kami terus merasakan permintaan pasar yang kuat dari pelanggan lokal maupun pelaku bisnis global yang ingin memasuki pasar Indonesia. Untuk memenuhi permintaan, DCI Indonesia telah menambah kapasitas 15 MW (tambahan 20% kurang lebih) dari kapasitas yang saat ini dibangun di Indonesia," tambahnya.
"Hal ini memberi kami landasan yang kuat untuk mengembangkan bisnis kami dalam mendukung kesiapan data center Indonesia menghadapi persaingan ekonomi digital Asia Tenggara yang berkembang pesat di masa mendatang," tutup Toto.
(asj/fay)