Big Data Sering Sering Dibicarakan, Tapi Bagaimana Implementasinya?
Hide Ads

Big Data Sering Sering Dibicarakan, Tapi Bagaimana Implementasinya?

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Jumat, 27 Nov 2020 14:39 WIB
analisis big data
Foto: internet

Setidaknya ada 3 area yang terus dikembangkan Rosebay dalam menyediakan layanan Big Data dan AI terbaik di Indonesia.

Pertama, teknologi face recognition di sektor finansial yang akurat dan mempermudah nasabah bank untuk mencocokkan identitas dan mencegah penipuan/fraud. Kedua, mengurangi bottle neck atau penyumbatan adopsi Big Data dan AI di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena banyak yang tidak bisa mengaplikasikan big data dan AI dengan baik. Saya melihat ada perusahaan yang menghabiskan waktu 2 tahun untuk persiapan dan implementasi, tapi tidak mendapatkan hasil sesuai harapan," ungkap Rohit.

Fokus ketiga adalah soal Security atau keamanan dengan menggabungkan teknologi blockchain dan AI.

ADVERTISEMENT

"Kombinasi blockchain dan AI bisa memprediksi kapan security breach (kebocoran/pembobolan data) akan terjadi. Blockchain akan membuat data sangat aman, sedangkan AI akan melakukan prediksi dan melakukan pencegahan (counteractive measures)," tambah Meera Tiwari, Blockchain Business Solution Rosebay Group.

Big Data dan AI Juga Penting untuk UMKM

Big data dan AI ternyata tidak hanya penting untuk perusahaan besar yang sudah mengumpulkan data sejak 5-10 tahun terakhir. Ternyata, perusahaan perintis atau startup dan UMKM pun perlu.

"Banyak UMKM merasa big data dan AI tidak relevan bagi mereka, karena perusahaan mereka baru saja dibentuk dan masih memiliki sedikit sekali data tentang konsumen. Selain Indonesia, saya temukan juga di pasar seperti Vietnam dan Kamboja," ujar Aaja Baruwal, Data Driven Transformation for businesses Rosebay Group.

Padahal, Aaja melanjutkan, teknologi AI bisa melakukan melakukan prediksi hingga rekomendasi tentang perilaku konsumen. "Jadi, siapapun bisa mendapatkan keuntungan dengan AI," katanya.

(asj/fay)