Kabar kapasitas mesin Centralized Equipment Identity Register (CEIR) telah mendekati penuh sehingga mengganggu proses registrasi International Mobile Equipment Identity (IMEI) dibantah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Direktur Jenderal Sumber Data dan Perangkat Informatika Kementerian Kominfo, Ismail, menyatakan mesin CEIR selama ini berjalan normal dan baik-baik saja. Data IMEI perangkat handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) produksi dan impor terbaru sampai dengan tanggal 10 Oktober sudah dimasukkan ke CEIR.
"Sudah di-upload data IMEI ponsel baru yang kemarin sempat tertunda," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima detikINET, Senin (12/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapasitas mesin CEIR saat ini mencukupi untuk menerima data terbaru. Apabila ada produsen yang saat ini belum bisa memasukan data nomor IMEI, mereka bisa segera berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian," imbuhnya.
Hanya saja apa yang disampaikan Ismail kenyataannya berbeda dengan di lapangan. PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, mengatakan pihaknya masih belum bisa memasukkan data Tanda Pendaftaran Produk (TPP) ke mesin CEIR. Akibatnya mereka tidak bisa memproduksi perangkat baru yang akan dirilis dalam waktu dekat.
"Sampai hari ini (12/10) pukul 15.00 WIB, kami belum menerima informasi dan keputusan apakah IMEI sudah dapat dimasukkan ke sistem CEIR. Sementara kami harus melakukan produksi karena memang permintaan pasar sudah banyak terhadap produk - produk kami. Kami sendiri tidak bisa menunggu lama, tekanan dari konsumen dan distributor terhadap produk baru harus segera dijawab," terang Aryo.
Sebagai pusat pengelolaan informasi IMEI, mesin CEIR dibangun oleh Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) untuk mengintegrasikan sistem Equipment Identity Register (EIR) dari 5 operator. Pengelolaan CEIR dilakukan bersama oleh Kemenperin dan Kominfo untuk mengoordinasikan operator telekomunikasi seluler menjalankan ketentuan pengendalian IMEI.
(afr/fyk)