Database IMEI Bakal Dirampingkan Karena Mesin CEIR Penuh
Hide Ads

Database IMEI Bakal Dirampingkan Karena Mesin CEIR Penuh

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Sabtu, 10 Okt 2020 11:20 WIB
Aturan IMEI segera diimplementasikan pada 24 Agustus 2020 untuk suntik mati ponsel BM alias black market di Indonesia.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Penuhnya database mesin Centralized Equipment Identity Register (CEIR) yang menampung International Equipment Identity (IMEI) membuat masalah. Kok tak ditambah kapasitasnya?

Penuhnya database mesin CEIR ini membuat vendor ponsel tak bisa mendaftarkan IMEI produk barunya. Alhasil jika ponsel tersebut dipasarkan malah akan terblokir dan tak bisa mengakses jaringan seluler.

Salah satu opsi solusi dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) adalah dengan melakukan pembersihan database IMEI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yaitu IMEI yang tak aktif akan dihapus dari sistem, sehingga hanya perangkat aktif yang tersimpan di mesin CEIR.

"Ada beberapa opsi. Operator juga harus melihat IMEI mana yang aktif dan yang tidak aktif, jadi hanya IMEI yang aktif saja tetap ada CEIR," jelas Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin Dini Hanggandari.

ADVERTISEMENT

"Ada beberapa opsi. Operator juga harus melihat IMEI mana yang aktif dan yang tidak aktif, jadi hanya IMEI yang aktif saja tetap ada CEIR," jelasnya.

"Kemenperin juga sudah membuat surat untuk pelaku usaha untuk mengajukan laporan realisasi karena ini akan dimasukkan ke CEIR yang ada di TPP Produksi dan TPP Impor. Selama ini kan mengajukan TPP tapi realisasi kurang diperhatikan. Kapasitas CEIR ini terbatas, di mana yang memasukkan ini tidak hanya Kemenperin, ada Bea Cukai," pungkasnya.

Kenapa bukan tambah kapasitas?

Jika opsi ini diimplementasikan, maka ponsel-ponsel yang sudah didaftarkan namun ternyata tak laku dijual, akan dihapus IMEI-nya dari database.

"Misal brand Z bikin ijin untuk jual ponsel 10rb unit dan memasukkan daftar IMEI nya. Tetapi kemudian ternyata setelah sekian lama hanya laku 6000 unit yang terlihat digunakan. Berarti 4000 unit tidak laku dan hanya menempati data server, nah ini yang rencananya dibuang," ujar pengamat gadget Lucky Sebastian saat dihubungi detikINET.

Namun, jika hal ini ternyata tak mencukupi, maka sasaran selanjutnya adalah ponsel yang sudah lama tak diaktifkan.

"Kan awalnya data IMEI ini diisi oleh IMEI dari ponsel yang berumur 5 tahun sampai sekarang, mungkin saja pembersihan berikutnya akan dikurangi ke 4 tahun atau 3 tahun tergantung pemerintah," tambahnya.

Sebenarnya ada juga opsi lain, yaitu menambah kapasitas, dan menurut Lucky, hal ini tampaknya bisa dilakukan tanpa perlu mengganggu sistem yang saat ini sudah berjalan.

"Kalau saya baca di penyedia perangkat EIR global, ketika kurang kemampuan kapasitasnya, bisa ditambah lagi langsung kok alatnya tanpa mengganggu yang sedang berjalan," pungkas pria asal Bandung ini.

Namun jika opsi ini diambil tentunya akan ada biaya tambahan yang diperlukan. "Jadi ada kemungkinan bisa saja CEIR juga demikian, kalau tidak mau hapus ya, tambah lagi, tapi berarti keluar biaya lagi," ujarnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pemilik iPhone 16 Ini Bakal Kena Blokir IMEI"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/asj)