Selagi TikTok Amerika Serikat (AS) sedang dalam proses penjualan, TikTok India mulai menarik minat pembeli potensial. SoftBank mempertimbangkan untuk menawar TikTok India di tengah ketegangan yang terjadi di antara pemerintah China dan India.
Untuk diketahui, TikTok sendiri saat ini sedang mempertimbangkan untuk menjual operasionalnya di sejumlah negara, menyusul adanya kekhawatiran terkait keamanan dan privasi data dari masing-masing pemerintah setempat.
SoftBank Group kabarnya saat ini sedang dalam proses penjajakan dengan mengumpulkan sekelompok penawar untuk aset TikTok India, dan telah secara aktif mencari mitra lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pembelian TikTok di Amerika Segera Diumumkan |
Dalam beberapa bulan terakhir, SoftBank Group yang memang punya saham di ByteDance, perusahaan induk TikTok, melakukan sejumlah pembicaraan dengan para direktur Reliance Jio Infocomm dan Bharti Airtel. Tidak diketahui hasil diskusi ini. Perwakilan SoftBank, ByteDance, Reliance dan Bharti Airtel menolak berkomentar.
Dikutip dari South China Morning Post, TikTok mempertimbangkan untuk menjual operasional perusahaannya di sejumlah negara setelah beberapa pemerintah setempat melarang bahkan menutup aplikasinya. Negara-negara ini khawatir data sensitif milik pengguna jatuh ke tangan pemerintah China.
India bahkan mengambil sikap yang sangat keras dengan melarang 59 layanan internet terbesar di China pada bulan Juli, termasuk TikTok. Tindakan itu dilakukan sebagai respons atas tewasnya 20 tentara India dalam bentrokan dengan China di perbatasan Himalaya.
Bagi TikTok, kehilangan para pengguna di India tentu sangat memukulnya. India adalah salah satu pasar terbesar TikTok, dengan lebih dari 200 juta pengguna.
Sementara itu, di AS, Presiden AS Donald Trump mengancam akan melarang TikTok dan memerintahkan ByteDance menjual asetnya di negara tersebut karena masalah keamanan nasional.
Meski hanya memegang sebagian kecil saham di ByteDance, perusahaan asal Jepang ini memainkan peran aktif dalam negosiasi. Di AS, SoftBank membawa Walmart sebagai investor utama dalam kelompok penawar TikTok yang di dalamnya juga termasuk induk Google Alphabet Inc.
Namun konsorsium itu berantakan setelah pemerintahan Trump bersikeras agar perusahaan teknologi AS yang memimpin investasi. Google mengatakan tidak lagi tertarik, sementara Walmart akhirnya bergabung dengan tawaran yang dipimpin oleh Microsoft.
(rns/rns)