Xiaomi jadi salah satu lakon dalam tensi tinggi antara India dan China, menyusul tewasnya 20 tentara India oleh tentara China di perbatasan Himalaya. Produsen smartphone asal China pun menjadi sasaran boikot. Apa kata bos Xiaomi mengenai situasi ini?
Xiaomi yang adalah produsen ponsel terbesar di India menyebut sejauh ini tidak ada dampak berarti. Managing Director Xiaomi India, Manu Kumar Jain, menyatakan Xiaomi sudah sejak lama membangun perusahaan sesuai kultur budaya lokal.
"Tim produk kami, tim riset dan pengembangan ada di sini di India. Seperti yang kami sebutkan, seluruh ponsel kami, mayoritas televisi kami dibuat di India, jumlah besar komponen bersumber dari lokal, seluruh tim kepemimpinan ada di India," cetus sang petinggi Xiaomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 HP Terbaik Bos Xiaomi, Apa Saja? |
"Sampai saat ini, kami tidak melihat adanya dampak besar pada bisnis kami, terkait penjualan atau permintaan," tambahnya, seperti dikutip detikINET dari CNBC.
Menurut data terkini dari Counterpoint Research, Xiaomi menguasai 30% pasar smartphone India. Adapun posisi lima besar hampir ditempati semuanya oleh produsen asal China, dengan Samsung menjadi satu-satunya produsen dari luar China.
Xiaomi telah melakukan langkah antisipasi. Misalnya, toko retail mereka di India diberi logo Made In India agar penjualan tetap aman dan pegawai kabarnya dilarang memakai seragam untuk sementara.
Sekarang kekhawatiran utama menurut Jain justru dari pandemi Corona yang belum ada tanda-tanda berakhir di India. Lockdown di negara itu membuat Xiaomi kekurangan sumber daya manusia untuk melancarkan produksi smartphone.
(fyk/afr)