Masyarakat diramaikan dengan pesawat jatuh di Kampar, Riau. Pesawat Hawk 209 milik TNI AU ini adalah wajah teknologi pesawat tempur Inggris.
Jadi bukan cuma Amerika Serikat dan Rusia saja yang membuat pesawat tempur. Inggris juga bikin, dan pesawat Hawk 209 yang jatuh di Kampar, Riau adalah salah satu produknya.
Industri dan teknologi pesawat tempur Inggris mungkin kurang terdengar untuk orang Indonesia. Adalah BAE Systems, perusahaan pembuat pesawat tempur dari Negeri Ratu Elizabeth II yang membuat jet tempur Hawk ini.
Perusahaan ini terbentuk 1999 hasil akuisisi Marconi Electroni Systems oleh British Aerospace (BAE). British Aerospace sendiri sudah ada dari 1977 hasil nasionalisasi dan merger beberapa perusahaan pesawat lain.
Dilihat dari situs resminya, Senin (15/6/2020) BAE Systems jualan utamanya adalah pesawat tempur. Namun lalu ada anak perusahaannya yaitu BAE Systems Land and Armaments yang memproduksi alutsista darat, yang terkenal adalah tank M2 Bradley. Ada lagi BAE Systems Maritime yang membuat alutsista laut misalnya Type 45 Destroyer.
Pesawat tempur buatan BAE Systems bisa dibilang terbagi dua kelas. Untuk kelas flagship-nya ada Eurofighter Typhoon, jet tempur double engine dan multiperan baik air-to-air dan air-to-surface. Ini adalah pesawat tempur andalan Angkatan Udara Inggris dengan jumlah 160 unit dan terjual 623 unit di seluruh dunia.
Kelas keduanya adalah Hawk. Ini adalah jet tempur single engine dan pesawat tempur berbiaya murah. 900 Pesawat Hawk terjual di seluruh dunia sejak 1976 dalam 13 varian. Pesawat tempur ini sering dipakai menjadi pesawat latihan angkatan udara berbagai negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Varian terbarunya adalah Hawk 200. Ini adalah pesawat tempur single-engine, single-seat dan pesawat tempur kelas ringan multiperan, baik untuk pertahanan udara, pengganggu lawan, bantuan udara dan darat jarak dekat.
Hanya ada 3 negara yang memakai pesawat tempur Hawk 200. Tiap negara menjadi varian khusus masing-masing. Hawk 203 dipakai oleh Angkatan Udara Oman (11 unit) dan Hawk 208 dipakai Angkatan Udara Malaysia (13 unit). Sedangkan, Hawk 209 dipakai TNI-AU (23 unit), tapi sayangnya satu pesawat jatuh di Kampar, Riau.
BAE System juga membuat pesawat drone tempur tanpa awak yang disebut HERTI (High Endurance Rapid Technology Insertion). Majalah ekonomi Forbes menyebutkan BAE Systems adalah kontraktor militer global terbesar ketiga di dunia setelah Boeing dan Lockheed Martin.
(fay/fyk)