Perkembangan toko online di Indonesia cukup cerah dan kompetisi makin ketat. Hal itu turut diakui oleh Lazada yang baru saja berulang tahun ke-8. Dari masa dahulu masih sangat mengandalkan sistem bayar di tempat atau COD, kini perkembangan makin menjanjikan.
"Menurut Global Web Index (2019) Indonesia memiliki tingkat pengguna e-commerce tertinggi di dunia. 96% pengguna internet di Indonesia pernah mencari produk atau layanan untuk dibeli secara online dan 90% penggunaan internet di Indonesia juga sudah melakukan pembayaran produk atau layanan secara online," cetus Ferry Kusnowo, Chief Customer Experience Officer Lazada dalam keterangannya.
"Lazada menyambut baik persaingan yang sehat dalam industri dan bersama membangun ekonomi digital di Indonesia. Memasuki tahun ke-8 ini, Lazada berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem eCommerce (penjual dan pelanggan) di Indonesia melalui kepemimpinannya terutama di dalam bidang logistik dan inovasi teknologi," katanya mengenai persaingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dukungan teknologi Alibaba selaku pemilik diandalkan oleh Lazada. Adapun melalui Lazada Sellers Club serta Lazada University, diberikan platform bagi penjual meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berjualan baik dari sesama penjual maupun dari Lazada.
"Kami juga mendukung para penjual kami dengan kemampuan logistik, saat ini kami memiliki 12 gudang utama, 3 diantaranya adalah gudang untuk barang berukuran besar (bulky warehouse)," imbuh Ferry.
"Selain kerja sama yang baik dengan mitra logistik, kami juga memiliki lebih dari 8000 kurir LEX yang terutama dalam situasi COVID-19 ini, terus beroperasi untuk memastikan produk-produk mitra kami dapat diterima oleh konsumen dengan tepat waktu," klaimnya.
Ia mengklaim bahwa Lazada adalah eCommerce yang memiliki fasilitas menyeluruh hulu ke hilir, tidak hanya penjual namun juga armada logistik dan ekspedisi, LEL (Lazada eLogistics) dan LEX (LEL Express).
(fyk/fyk)