Jake Lawrence dari Leicester, Inggris, adalah salah satunya. Ia menuliskan di Twitter kalau ia memesan sebuah Nintendo Switch namun yang datang adalah sebuah mikrofon dan tamborin.
"Oh tidak! Itu bukanlah sesuatu yang ingin kami sampaikan ke Anda!" perwakilan dari Amazon merespon tweet-nya. Amazon mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab barang random yang tidak sesuai pesanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun membagikan foto sekotak 20 Durex Pleasure Me sembari menuliskan "Yo, ini bercandaan? Aku memesan sebuah Nintendo Switch Joy-Cons dan aku dikirimi kondom?" tulisnya di Twitter dengan penuh tanya.
Amazon pun akhirnya memberikan tanggapan dari berbagai peristiwa kekacauan yang terjadi saat Black Friday.
"Kami sangat menyesal dengan apa yang terjadi dan menginvestigasi langsung apa yang telah terjadi," demikian pernyataan dari Amazon.
"Kami menghubungi semua customer yang memiliki masalah dan membuat kami tahu jadi kami bisa tanggung jawab. Siapapun yang ada masalah dengan pesanan bisa menghubungi tim customer service kami untuk bantuan," tambah mereka.
Black Friday adalah hari di mana Amazon dan toko lain kebanjiran order. Menurut National Retail Federation, penjualan ritel liburan di bulan November dan Desember diperkirakan akan mencapai rekor pendapatan antara USD 727,9 miliar (sekitar Rp 1.020,3 triliun) hingga USD 730,7 miliar (sekitar Rp 1.024 triliun), dikutip dari Business Insider Singapore.
(ask/ask)