Sementara menurut data perhitungan BPS Kota Medan, industri pengolahan merupakan salah satu kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Kota Medan pada tahun 2018. Dalam hal ini, industri makanan dan minuman mencakup 61,46% dari total nilai industri pengolahan. Hal ini menunjukkan bahwa industri makanan dan minuman memiliki pengaruh yang cukup besar.
Sejalan dengan hal tersebut, Grab menghadirkan dua GrabKitchen di Kota Medan, Sumatera Utara. Kehadiran GrabKitchen di Medan, dikatakan Head of Marketing GrabFood and New Business Grab Indonesia Ichmeralda Rachman, untuk mendongkrak bisnis UMKM di kota tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inisiatif GrabKitchen Medan ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan bisnis UMKM, terutama yang bergerak di bidang kuliner, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat," ungkap Ichmeralda dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11/2019).
Ichmeralda melanjutkan, GrabKitchen yang pertama kali dihadirkan pada April 2019 di Jakarta, kini sudah merambah ke kota lain seperti Bandung, Bali dan kini Medan. Total sudah ada 30 GrabKitchen di Indonesia yang disebut layanan cloud kitchen.
Dengan GrabKitchen, Merchant tidak perlu membayar biaya sewa atau biaya perlengkapan dapur. Hal ini membuat investasi yang harus dikeluarkan merchant menjadi lebih rendah serta minim risiko. Lokasi pun telah dipilih berdasarkan kesenjangan pasar, sehingga merchant memiliki peluang sukses yang lebih besar.
Pelanggan pun bisa memilih dan mendapatkan ide pilihan makanan terpopuler dengan menggunakan GrabKitchen All In One. Fitur ini memudahkan pelanggan untuk memesan semua menu hidangan dari berbagai merchant yang berada di satu lokasi GrabKitchen dan menggabungkannya dalam sekali pengiriman. Dengan demikian, pelanggan dapat mempersingkat waktu menunggu pesanan dan biaya pengiriman juga menjadi lebih murah.
Di Medan, GrabKitchen telah bekerja sama dengan sejumlah merchant favorit di Medan, yaitu Ayam Goreng Karawaci, Sate Padang Kacang Alida Chaniago, Es Campur Acuan, Warung Bos Gila Bos dan Ayam Geprek Mbak Judez.
"GrabKitchen telah menjadi solusi inovatif untuk menjembatani kesenjangan permintaan pelanggan akan makanan dengan menyediakan berbagai pilihan makanan populer. Pada saat yang bersamaan, GrabKitchen mendorong UMKM untuk mengembangkan bisnisnya melalui cara-cara inovatif terbaru dengan biaya rendah dan risiko yang kecil," tutur Ichmeralda.
Untuk diketahui, hasil riset Center for Strategic and International Study (CSIS) dan Tenggara Strategics menyebutkan bahwa pada tahun 2018 lalu, GrabFood telah berkontribusi Rp 1,03 triliun bagi perekonomian Kota Medan. Industri kuliner setempat pun mengalami peningkatan pesat, dengan omset penjualan rata-rata mitra GrabFood di Medan meningkat 19% menjadi Rp 1,8 juta/hari dari Rp 1,5 juta/hari sebelum bermitra dengan GrabFood.
(prf/fay)