"Kalau di Tokopedia instead of going global, kita malah mikirin going local. Jadi kalau teman-teman unicorn lainnya fokus ekspansi, kita melihat tadi dengan 90 juta user Tokopedia, peluang berikutnya kalau kita bisa masuk ke pedesaan itu ada 100 juta masyarakat Indonesia yang bisa di-empower," kata Co-founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
"Jadi menurut kami Boyolali itu lebih penting dari Bangkok, Surakarta itu lebih penting dari Singapura. Singapura itu punya 5 juta penduduk, penduduk desa ada 100 juta. Ini potensinya sangat besar," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, untuk bisa go local Tokopedia akan menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah masih rendahnya tingkat literasi digital di pedesaan dan akses terhadap barang.
Untuk mengatasi tantangan ini, William mengatakan Tokopedia sudah menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya adalah dengan mendirikan desa digital yang didukung oleh Tokopedia Center.
Saat ini Tokopedia sebagai unicorn akan fokus kepada 5.000 desa digital di Jawa Barat. Tapi dalam satu tahun ke depan akan dilihat apa yang berhasil dalam proyek ini dan direplikasi ke provinsi lain di Indonesia.
"Kita sudah dibantu oleh Kang Emil (Ridwan Kamil) sebagai Gubernur Jawa Barat di mana 5.000 pedesaan di Jawa Barat akan kolaborasi ada desa digital powered by Tokopedia Center," ucap William.
"Ini akan menjadi ruang publik edukasi semacam balai kota digital untuk mengedukasi masyarakat pedesaan. Di sisi lain kita juga mau literasi keuangan termasuk konsumen di pedesaan agar bisa membeli barang dengan harga transparan," pungkasnya.
(vmp/fay)