Ssst, Situs Web Bisa Tahu Kamu di Mana Meski VPN Aktif
Hide Ads

Ssst, Situs Web Bisa Tahu Kamu di Mana Meski VPN Aktif

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 04 Jul 2025 06:00 WIB
Ilustrasi VPN
Ilustrasi VPN. Foto: Freepik
Jakarta -

Banyak pengguna internet mengandalkan Virtual Private Network (VPN) untuk melindungi privasi dan mencegah situs web melacak mereka. Meskipun VPN dapat meningkatkan privasi online secara signifikan, VPN tidak membuat seseorang sepenuhnya anonim.

Dikutip detikINET dari Wahtech, Jumat (4/7/2025) sebagian situs web menggunakan teknik pelacakan canggih yang masih dapat mengumpulkan sejumlah besar data meskipun ada perlindungan VPN.

Cara Kerja VPN

VPN mengenkripsi trafik internet dan mengarahkannya melalui server aman, menutupi alamat IP asli pengguna. Proses ini membuat seolah aktivitas internet berasal dari server VPN dan bukan lokasi pengguna sebenarnya. Namun walau VPN dapat mencegah situs web melihat langsung alamat IP asli pengguna, VPN bukanlah solusi yang sempurna terhadap pelacakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Situs Web Melacak Pengguna

Situs web menggunakan berbagai metode untuk melacak pengguna, beberapa di antaranya dapat melewati perlindungan yang ditawarkan oleh VPN. Ini termasuk:

  • Cookie: File kecil yang disimpan di browser pengguna yang menyimpan data bahkan setelah berpindah jaringan atau lokasi.
  • Sidik Jari Peramban: Teknik yang mengumpulkan informasi tentang browser pengguna, seperti plugin yang terpasang, resolusi layar, dan zona waktu, untuk membuat pengenal unik.
  • Sidik Jari Perangkat: Mirip dengan sidik jari browser, metode ini mengekstrak detail tentang perangkat, seperti sistem operasi dan konfigurasi perangkat keras, untuk melacak pengguna.
  • Kebocoran WebRTC:Beberapa browser dapat mengungkapkan alamat IP pengguna yang sebenarnya bahkan saat VPN aktif.
  • Akun medsos: Jika pengguna tetap masuk ke platform seperti Google atau Facebook saat menjelajah, aktivitas mereka masih dapat dilacak meski memakai VPN.

Meskipun VPN dapat menyembunyikan alamat IP pengguna dan mengenkripsi lalu lintas, VPN tidak menghilangkan semua metode pelacakan. Beberapa situs web menggunakan pengenal persisten yang tetap berlaku bahkan saat VPN sedang digunakan.

ADVERTISEMENT

Misalnya, jika pengguna masuk ke akun medsos saat menggunakan VPN, platform dapat mengaitkan aktivitas penjelajahan dengan profil mereka. Demikian pula, skrip pelacakan pihak ketiga yang disematkan di situs web dapat menyimpan pengenal unik di browser, melewati perubahan alamat IP yang ditawarkan oleh VPN.

Cara Meningkatkan Privasi Saat Menggunakan VPN

Untuk memaksimalkan privasi, pengguna harus mengambil langkah-langkah tambahan selain hanya menggunakan VPN:

  • Gunakan Mode Penjelajahan Pribadi: Browser seperti Firefox dan Brave menawarkan pengaturan privasi yang ditingkatkan yang membatasi pelacakan.
  • Bersihkan Cookie dan Cache Secara Teratur: Menghapus cookie yang tersimpan mencegah situs web mengidentifikasi pengguna yang kembali mengakses.
  • Nonaktifkan WebRTC: Menonaktifkan WebRTC secara manual di pengaturan browser dapat mencegah potensi kebocoran IP.
  • Gunakan Pemblokir Pelacak: Ekstensi seperti uBlock Origin dan Privacy Badger membantu memblokir skrip pelacakan.
  • Hindari login: Keluar dari akun sebelum menjelajah mencegah keterkaitan dengan aktivitas sebelumnya.

Meski VPN meningkatkan privasi dengan menyembunyikan alamat IP dan mengenkripsi lalu lintas, VPN tidak menjamin anonimitas sepenuhnya. Situs web masih dapat melacak pengguna melalui metode alternatif seperti cookie, sidik jari, dan login akun. Untuk privasi yang lebih baik, pengguna harus melengkapi penggunaan VPN dengan langkah keamanan tambahan.




(fyk/fay)