Pada April 2019, CEO Nguyen Vu Duc dan CGO (Chief Growth Officer) Nguyen Bao Linh mengumumkan melepas jabatan mereka. Namun keduanya dilaporkan tidak keluar, melainkan mengemban posisi baru sebagai penasehat di GoViet.
"(Duc) Nguyen (CEO GoViet) akan menjalankan peran yang lebih luas lingkupnya sebagai penasihat untuk Go-Viet dan mitra strategis perusahaan bagi Gojek," demikian pernyataan GoViet terkait hengkangnya pucuk pimpinan perusahaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Go-Viet Resmi Luncurkan Go-Food di Hanoi |
Setelah Nguyen Vu Duc, GoViet kemudian kedatangan Christy Trang Le sebagai pengganti Vu Duc di posisi CEO. Christy mengatakan kepemimpinannya akan membawa platform Gojek ke semua konsumen di Vietnam.
Alhasil, GoViet kembali ditinggal CEO-nya. Christy sendiri baru menjabat kurang lebih lima bulan di posisinya tersebut. Sejauh ini, GoViet tidak menyebutkan alasan spesifik mengapa Christy mengundurkan diri. Belum pula ada informasi siapa pengganti Christy.
Vietnam menjadi negara pertama yang dipilih Gojek saat memutuskan berekspansi ke empat negara di Asia Tenggara. Fouder dan CEO Gojek Nadiem Makarim menilai Vietnam adalah negara yang paling optimal untuk jenis teknologi atau layanan yang ada di platform mereka.
"Populasinya sangat besar, hampir 107 juta orang. Penetrasi smartphone di sini juga sangat tinggi. Selain itu rasio per kapita penggunaan motor roda dua tidak ada yang ngalahin, di Asia Tenggara nomor satu," ujar Nadiem usai acara peluncuran GoViet di Hanoi, Vietnam pada September 2018 lalu.
GoViet mulai mengaspal di Vietnam awal Agustus 2018. Saat itu, operasionalnya baru di sekitar kota Ho Chi Minh. Seiring perjalanannya, GoViet mulai merambah kota lain seperti Hanoi, dengan jumlah unduhan aplikasi lebih dari 1,5 juta kali dan driver terdaftar lebih dari 25 ribu orang.
(rns/fyk)