Pionir transportasi online yang sudah melantai di bursa saham alias IPO tersebut membenarkan bahwa sekitar 400 karyawan dari total 1.200 di bidang marketing kena efisiensi sebagai bagian dari resktrukturisasi divisi tersebut.
"Kami membuat perubahan itu bukan karena marketing menjadi kurang penting bagi Uber. Justru kebalikannya, kami melakukan perubahan karena menampilkan visi powerful, dinamis dan terpadu pada dunia sangatlah penting," cetus CEO Uber, Dara Khosrowshahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak dari tim kita terlampau besar, yang menciptakan overlappping, keputusan tidak jelas dan bisa berujung pada hasil medioker," tambahnya seperti dikutip detikINET dari CNN.
PHK ratusan pegawai ini dilakukan di tengah tekanan pada Uber yang keuangannya belum membaik. Mereka menelan kerugian USD 1,01 miliar pada kuartal I tahun ini. Sedangkan pertumbuhannya melambat.
Mereka diprediksi masih akan merugi miliaran dolar tahun depan. Belum lama ini Thuan Pham selaku Chief Technology Officer Uber menyatakan dibutuhkan beberapa tahun lagi bagi Uber sebelum menghasilkan profit. Apalagi situasi industri saat ini menurutnya sangat kompetitif.
"Kami menghadapi kompetitor lokal di mana-mana yang mencoba berekspansi secara agresif untuk menumbuhkan bisnisnya dan kami harus melawannya," sebut Pham.
Pham melanjutkan bahwa Uber tidak akan menghasilkan margin profit yang besar. "Model kami seperti Amazon, di mana kami meraih banyak transaksi dan mungki menghasilkan sedikit uang di tiap transaksi," paparnya.
(fyk/fyk)