Kurangi Harga Software
Vendor Keamanan Takut Tersaingi Microsoft?
Rabu, 19 Okt 2005 09:03 WIB

Jakarta - Masuknya Microsoft ke pasaran produk keamanan tahun depan, sedianya akan mampu mengurangi harga software anti malware lain. Meski dinilai masih 'bayi' dalam hal ini, Microsoft lumayan ditakuti."Setelah Microsoft masuk kedalam bisnis ini, harga produk keamanan tampaknya akan menurun minimal 10 persen per tahun," Wakil Presiden Gartner Neil MacDonald memprediksi seperti dikutip detikinet dari vnunet Rabu (19/10/2005). Perusahaan raksasa tersebut saat ini sedang mengembangkan dua buah produk keamanan untuk pemakaian pribadi maupun perusahaan.Produk konsumen OneCare saat ini sudah dapat dinikmati meskipun masih merupakan versi beta, sementara versi uji coba untuk kalangan perusahaan, setingkat Microsoft Client Protection diharapkan keluar akhir tahun ini. Mengenai tanggal peluncuran produk belum dikeluarkan. Meskipun pihak Mirosoft belum mengeluarkan detil harga produk ini, MacDonald memprediksi produk ini akan dihargai tidak lebih dari US$ 15 (US$ 1 = Rp 10.135 Sumber:detik.com ) per pengguna per PC. Sementara itu, penyedia aplikasi anti malware lain harganya lebih mahal. Bagi pengguna baru, Norton Internet Security Symantec saja menghargai produk mereka sebesar US$ 69,99, Internet Security Suite McAfee seharga US$ 69,99 sedang PC-cillin Trend Micro mematok harga US$ 49,95.Symantec dan Trend Micro menawarkan diskon untuk konsumen yang memperbaharui lisensinya, dengan hanya membayar seharga US$39,99 dan US$24,95 untuk lisensi selama 12 bulan. Symantec minggu lalu menaikkan harga produk keamanannya sebanyak US$ 5 hingga US$ 10. Dalam penelitiannya, Merrill Lynch mensinyalir kenaikan harga tersebut ditujukan untuk menambah penghasilan sebelum Microsoft memasuki pasar produk keamanan. Peningkatan harga dapat menambah keuntungan Symantec menjadi US$ 250 juta, analis memperkirakan.Dan perusahaan riset Gartner merekomendasikan, agar perusahaan pembeli produk keamanan menggunakan harga Microsoft untuk mendapatkan diskon dari vendor mereka, meskipun sebenarnya tidak ingin berpaling ke produk Microsoft.Microsoft dimungkinkan akan menyertakan bundel software keamanan tersebut pada Windows, ujar MacDonald. Analis juga meminta para vendor keamanan untuk tidak takut menghadapi Microsoft. Para vendor tersebut telah 10 tahun memulai usaha mereka, sedangkan Microsoft baru meluncurkan versi 1.0 untuk produknya.Untuk menjadi vendor keamanan bagi perusahaan, mereka perlu menambahkan produk untuk software pada platform lain seperti Linux. "Microsoft tidak bisa dianggap serius sebagai penyedia software keamanan jika hanya mendukung platform Windows," tukas MacDonald mengakhiri.
(ien/)