Ada Agaeti Ventures dan Kinesys Group yang memberikan seed funding. Lalu Chapter1 Ventures, SMDV, East Ventures dan Rentracks tercatat turut memberikan dukungan dukungan investasi.
"Dalam waktu singkat, Wahyoo cepat menanjak dalam solusinya memberdayakan bisnis mikro melalui teknologi. Apa yang Peter dan timnya kembangkan selama dua tahun terakhir menghadirkan dampak sosial yang positif bagi pengusaha warteg dan konsumen. Kami bersemangat untuk membina sosok
market leader dengan Wahyoo," Pandu Sjahrir, General Partner dari Agaeti Ventures dalam keterangan resminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bergabungnya 7000 warteg di dalam platform Wahyoo merupakan salah satu validasi bagi pengembangan banyak model bisnis baru, dengan potensi skalabilitas yang masif secara horizontal maupun vertikal," ujarnya.
![]() |
"Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan produk serta tim agar Wahyoo bisa menghadirkan pelayanan yang lebih baik kepada para mitra warteg kami serta meningkatkan jangkauan kami ke wilayah yang lebih luas lagi. Saat ini, mitra kami masih berpusat di Jakarta. Kedepannya, kami berharap untuk menjangkau wilayah Jabodetabek," kata CEO Wahyoo Peter Shearer.
Wahyoo pun menaikan target warteg yang menjadi mitranya. Semulanya mereka menargetkan hanya 5.000 warteg, kini menjadi 13.000 sampai dengan akhir tahun 2019.
"Kami berhasil melewati target awal dikarenakan animo yang cukup tinggi dari para pengusaha warteg atas kehadiran platform Wahyoo," ungkap Peter.
Untuk diketahui Wahyoo didirikan oleh Peter Shearer pada Juni 2017. Kehadiran Wahyoo bertujuan untuk memberdayakan cost efficiency dan pengembangan revenue pengusaha warteg di Indonesia melalui platform teknologi serta program pemberdayaan usaha mikro bisnis tersebut.
Beberapa contoh penerapannya adalah dengan pengadaan supply chain, membantu menciptakan model bisnis yang baru, dan penerapan program lokakarya Wahyoo Academy untuk meningkatkan kualitas pelayanan konsumen di tiap warteg.
(afr/fyk)