Kini, perusahaan tersebut justru melakukan pemecatan terhadap sejumlah karyawannya. The Boring Company menyebut ada lima orang yang dipecat setelah menjalani penilaian kinerja beberapa waktu lalu.
"The Boring Company sedang membuka lowongan untuk lusinan jabatan, mengejar sejumlah proyek di seluruh negeri, dan berencana untuk tumbuh secara signifikan pada 2019," ujar juru bicara perusahaan tersebut, sebagaimana detikINET kutip dari Recode, Selasa (22/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini paling tidak memberikan kejelasan bahwa alasan mereka melakukan pemecatan bukan karena sedang menghemat anggaran atau hal-hal kurang mengenakkan lainnya. Pengurangan karyawan terkadi pula di Tesla.
Baru-baru ini, produsen mobil listrik tersebut juga sudah mengurangi porsi karyawan tetapnya hingga 7%. Dipecatnya mereka merupakan bagian dari recana Elon Musk dan Tesla untuk meningkatkan produksi Model 3.
Menariknya, perusahaan lain yang didirikan oleh pria berjuluk Iron Man itu, yaitu SpaceX, juga telah mengumumkan rencana dalam melakukan pemecatan karyawan. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 10% karyawan yang masuk ke dalam agenda tersebut, atau sekitar 600 pegawai.
Walau begitu, bukan berarti SpaceX berada dalam kondisi kurang sehat. Pada Desember 2018 lalu, Wall Stret Journal melaporkan bahwa perusahaan antariksa tersebut meraup pendanaan USD 500 juta dan punya valuasi USD 30,5 miliar. Lalu bulan ini, SpaceX memperoleh lagi modal sebesar USD 273 juta.
Menarik melihat tiga perusahaan yang sama-sama dipimpin oleh Elon sama-sama memutuskan untuk memecat sejumlah karyawannya. Meski begitu, jika melihat alasannya yang beragam, ini tidak bisa menjadi ukuran bahwa ketiganya sedang mengalami kemunduran.
Simak juga video 'Kalah Melawan SEC, Elon Musk Mundur dari Tesla':
(mon/fyk)