Yi bercerita, sebelum ada pusat pelayanan tersebut, dirinya harus bersusah payah mengambil barang yang dipesannya. Sebab saat itu pengantaran barang hanya sampai di pusat distrik saja.
"Saya harus menempuh jarak 20 km untuk mengambil barang. Sekarang lebih dekat, jadi makin sering belanja online," kata perempuan paruh baya itu saat ditemui di Pusat Pelayanan Rural Taobao di desa Leping, provinsi Zhejiang, China, Selasa sore (17/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alibaba mengucurkan dana 10 miliar yuan atau sekitar Rp 21,9 triliun untuk melaksanakan program ini selama 3-5 tahun. Mereka berencana membangun 1.000 pusat operasi tingkat kabupaten dan 100 ribu di tingkat desa di seluruh China.
![]() |
Di setiap pusat pelayanan tingkat kabupaten dioperasikan oleh karyawan Alibaba. Di sana digelar pelatihan reguler untuk manager dari pusat pelayanan tingkat pedesaan. Terkadang pusat pelayanan ini juga menjadi fasilitas penyortiran paket yang masuk dari pesanan ecommerce penduduk desa.
Sementara pada pusat pelayanan di pedesaan dioperasikan oleh manager yang disebut Perwakilan Rural Taobao. Mereka bukan karyawan, Alibaba merekrut perwakilan Rural Taobao yang bekerja penuh waktu.
Sejak Mei 2015, Alibaba menargetkan manajer di pusat pelayanan di pedesaaan adalah penduduk muda yang paham akan internet dan pernah tinggal di perkotaan namun kembali ke desa mereka. Para kandidat diharapkan mengikuti ujian untuk memastikan mereka memiliki kemampuan dan komitmen dalam melayani komunitas mereka.
detikINET sempat bertemu dan berbincang dengan manajer di Pelayanan Rural Taobao di desa Leping. Dia bernama Zheng Weiliang.
Wanita berusia 32 tahun itu membuka Pelayanan Rural Taobao di desa Leping pada Maret 2015 setelah nekat berhenti bekerja dari sebuah perusahaan di Shenzhen. Alasannya dia ingin kembali ke kampung halaman suaminya demi menikmati lebih banyak waktu bersama keluarga denganwaktu bekerja yang fleksibel.
Keseharian Weiliang bertugas mengajarkan masyarakat setempat cara mengoperasikan komputer atau perangkat seluler untuk membeli produk secara online. Selain itu, dibantu bapak mertuanya, dia menyortir dan mengirimkan paket kiriman ke masyarakat.
"Tiap hari ada 80-90 paket. Saya langsung pisahin mana paket yang mau diambil sendiri, mana yang mau dianterkan, mana yang mau dititip untuk diambil saat akhir pekan," paparnya.
Baca juga: Menyambangi Markas Tempat Jack Ma Berkarya |
Pelayanan Rural Taobao di Leping melayani lima desa dengan total populasi 5.000 orang. Jarak pengiriman ke titik terjauh hanya 3 km. Tak mengherankan penduduk merasa terbantu, karena mereka tidak lagi harus menempuh perjalanan 20 km untuk mengambil paketnya. Tapi bagaimana Weiling mendapatkan pendapatan mengingat dia bukan berstatus karyawan Alibaba?
![]() |
Weiliang mengatakan dirinya memang tidak digaji oleh Alibaba tapi menerima komisi dari setiap pengiriman barang.
"Setiap masyarakat membeli barang secara online, sudah disertakan komisi saya di dalamnya. Dalam sebulan rata-rata pendapatan komisi saya sekitar 6.000 yuan (sekitar Rp 13 juta)," ungkapnya.
Kendati jumlah pendapatannya tidak sebesar kala dia bekerja di Shenzhen, tapi dia punya banyak waktu bersama keluargnya.
(afr/fyk)