"Dengan aplikasi Zahir Simply ini maka diharapkan UMKM akan naik kelas," kata Sandiaga saat menemani CEO Zahir Internasional Muhamad Ismail meluncurkan aplikasi Zahir Simply di Jakarta.
UMKM alias usaha menengah kecil dan mikro, tengah jadi perhatian pemerintah untuk terus didorong agar para pelaku usahanya mampu bersaing dalam menghadapi era digitalisasi industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu bentuk nyata dari keikutsertaan membantu pemerintah, Zahir mengaku ingin berkontribusi dan berkomitmen membantu UMKM yang ada di Indonesia untuk bisa naik kelas, dengan meluncurkan layanan terbaru bernama Zahir Simply.
Produk ini merupakan aplikasi terbaru yang memberikan kemudahan untuk UMKM dalam mengelola invoice, stok hingga laporan keuangan. Pasalnya, pengelolaan keuangan menjadi salah satu bagian paling vital dalam bisnis khususnya UMKM.
Muhamad Ismail mengatakan, Zahir Simply jadi aplikasi yang wajib dimiliki oleh para pengusaha UMKM karena membantu kemudahan mencatat keuangan setiap saat. Selain itu setiap bisnis yang dijalankan akan lebih terarah dan terukur.
![]() |
"Memang saat ini pelaku bisnis dituntut untuk bisa mengikuti zaman. Hal ini yang mendorong kami untuk memberikan ide baru agar nantinya setiap pelaku usaha tidak lagi khawatir bisnisnya berantakan," ujarnya dalam keterangan, Minggu (15/4/2018).
Zahir Simply ditujukan untuk semua UMKM di Indonesia dengan harga Rp 99 ribu per bulan. Namun aplikasi Zahir Simply ini diberikan secara gratis dan bisa digunakan selama satu tahun untuk semua anggota UMKM yang sudah bekerja sama dengan Zahir.
Zahir juga menggandeng beberapa komunitas besar untuk turut membantu UMKM naik kelas. Komunitas yang saat ini sudah bekerja sama dengan Zahir adalah OK OCE, Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia, webpraktis,yukbisnis.com, dan layanan kirim email yang jumlahnya lebih dari 100 ribu anggota. Aplikasi ini bisa diunduh di Google Play dan App Store.
"Anggota UMKM saat ini sudah kekinian kok, sudah mau belajar dan mulai beralih ke digital. Pesan ojek saja saat ini sudah digital, masak iya untuk urusan bisnisnya mereka masih manual," pungkas Muhamad. (rou/rou)