Masa Depan ICT Bukan Hanya Milik Mahasiswa TI
Hide Ads

Masa Depan ICT Bukan Hanya Milik Mahasiswa TI

- detikInet
Sabtu, 11 Jun 2005 18:48 WIB
Jakarta - Chandra Wibowo Widhianto, Executive Director Entrepreneurship Universitas Bina Nusantara (Binus) mengatakan, tren ICT bukan hanya milik mahasiswa yang berkecimpung di bidang teknologi informasi (TI) atau sistem informasi (SI) saja."Pernah ada perlombaan IT tingkat internasional yang diikuti anak Manajemen Bina Nusantara, bukan anak TI ataupun SI. Tapi mereka keluar sebagai juara 3," kata Chandra kepada detikinet setelah acara TalkShow 'Success Story of Binusian Entrepreneur' yang berlangsung pada hari Sabtu (11/6/2005), di kampus Anggrek, Universitas Bina Nusantara. Penanggung jawab bidang kewirausahaan tersebut menjelaskan, kampus Binus sudah mengarah ke teknologi hotspot. Menurutnya, internet sudah menjadi keharusan di dunia pendidikan. "Bahkan anak-anak yang tinggal di kos-kos dekat kampus pun bikin semacam ISP sendiri," paparnya. Chandra juga berpandangan, teknologi komunikasi diperlukan oleh semua kalangan. "Di dekat rumah saya, tukang sayur pun sudah pake ponsel. Bukan tidak mungkin nantinya orang mesen sayur lewat ponsel," katanya setengah bercanda. TalkShow yang diselenggarakan universitas Bina Nusantara dipenuhi pengunjung. Antusiasme mahasiswa untuk mendengar kisah sukses alumnusnya, menarik minat pengunjung.Kisah Sukses AlumniAdalah Sakti Wahyu Trenggono, Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama, pemilik Indonesian Tower untuk BTS-BTS operator telekomunikasi selular, yang kemudian didaulat untuk menjadi bintang tamu pada hari ini. Trenggono menceritakan pengalamannya tentang 'bagaimana menjadi pengusaha yang sukses'. Dari kisah tentang kesulitan yang dihadapi pada masa kuliahnya, bekerja di perusahaan orang lain, dan akhirnya bisa menjadi pemilik perusahaan berbasis Information Communication and Technology (ICT). "Saya bangga sekaligus iri melihat mahasiswa sekarang, dahulu saya mesti bersusah payah untuk ini itu. Tapi itu yang membuat saya survive," katanya miris. "Tapi kalau saya kuliah seperti masa sekarang ini, mungkin revenue saya bisa berkali lipat," katanya bercanda. Pengusaha pemilik 500 tower dan 150 site repeater tersebut mengingatkan para juniornya agar jangan terlalu cepat berpuas diri. "Seorang pengusaha yang brilian ialah yang mau terus menggali kemampuan dirinya dan selalu melihat kedepan," paparnya. Menurutnya, untuk menjadi seorang pengusaha sukses harus menguasai segala aspek politik, sosial, budaya, hukum, ekonomi, dan teknologi. "Semua aspek tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya, jadi kita mesti aware dengan gejala aspek tersebut," jelasnya dengan penuh semangat.Penjabaran dari A sampai Z tentang dunia kewirausahaan terus menerus diterangkan tanpa henti-hentinya. Para pengunjung yang mayoritas adalah mahasiswa Binus sendiri mendengarkan dengan seksama. Mereka terlihat seperti ikut mengalami sendiri pengalaman dari alumnusnya tersebut.Suasana yang komunikatif tercermin dari aliran pertanyaan dari para peserta. Mulai dari pertanyaan tentang menjadi wirausahawan yang sukses, bagaimana menghadapi persaingan, bagaimana menentukan track yang benar di dunia industri, bagaimana menghadapi kegagalan, serta banyak lagi pertanyaan yang terus mengalir. Bahkan tidak hanya para mahasiswa, dosen pun tak mau kalah untuk ikut bertanya. Semua pengalaman dan kemampuan Trenggono seakan dieksplor oleh mahasiswa yang hadir. Tak terasa acara yang semula dijadwalkan berlangsung selama tiga jam mulai dari pukul 09.00 hingga 12.00, molor sampai hampir pukul 13.00. Hal tersebut menggambarkan antusiasme dan minat para mahasiswa Binus yang sampai acara tersebut selesai, masih terus mendekati Trenggono untuk sekedar bertanya ataupun mengajukan proposal bisnis mereka. Trenggono juga berpesan pada para juniornya agar jangan cepat menyerah dalam setiap perjalanan menuju tangga kesuksesan. "Teruslah belajar, kembangkan kreatifitas dan selalu mengukur diri, always test the water," katanya menyemangati. Pada saat berbagi pengalaman, Trenggono juga mengakui seluruh impiannya belum tercapai. Perusahaan yang mempunyai pelanggan seperti Telkomsel, Telkom, Indosat, Mobile8, Lippo Telecom, ingin menjadi pemain regional, bahkan internasional. Sampai saat ini Indonesian Tower mempekerjakan 94 pegawai. (wicak/)
Berita Terkait