Menurut laporan, perusahaan akan mulai melenggang di lantai bursa New York Stock Exchange di bawah nama SPOT. Untuk pertama-tama, Spotify akan memperdagangkan saham dengan harga hingga USD 132,50 (Rp 1,8 juta).
Ini artinya valuasi Spotify, mengacu dari saham biasa yang beredar di tanggal 22 Februari, akan berada di kisaran USD 23 miliar (Rp 316,9 triliun), dikutip detikINET dari Ubergizmo, Kamis (1/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh perusahaan asal China itu, saham Spotify dihargai USD 5.000 per lembar saham, ungkap seorang sumber.
Spotify akhir bulan lalu mengumumkan telah memiliki 70 juta pelanggan, di mana jumlah tersebut menempatkan Spotify unggul dibanding kompetitor lainnya. Meski demikian, analis turut memprediksi bahwa Spotify bisa saja disalip oleh Apple Music, mengingat saat ini mereka memiliki pertumbuhan pelanggan yang cukup signifikan.
Sementara bicara pendapatan, perusahaan asal Swedia ini menurut laporan meraih pendapatan USD 2,37 miliar di tahun 2015. Jumlah pendapatan mereka terus bertambah, dimana di tahun 2016 meraih USD 3,6 miliar dan di tahun 2017 mencapai USD 4,99 miliar.
Dikatakan bahwa jumlah pelanggan berbayar memiliki pertumbuhan 46% dari tahun ke tahun. Sementara jumlah pendengar aktif bulanan meningkat 29% dari tahun ke tahun. (mag/fyk)