Terlebih, aCommerce pada minggu lalu baru saja mendapatkan pendanaan seri B sebesar USD 65 juta atau Rp 878 miliar yang dipimpin oleh Emerald Media, sebuah platform yang didirikan oleh firma investasi global KKR.
Selain itu, babak pendanaan ini juga bersumber dari investor yang sudah bergabung sebelumnya, seperti Blue Sky, MDI Ventures, dan DKSH, dengan North Ridge Partners sebagai perusahaan nasihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan ekspansi ke dua pasar, Vietnam dan Malaysia pada 2018. Selain itu, kita akan investasi teknologi yang bisa dikustomisasi karena setiap pasar berbeda-beda karakternya," ujar Co-Founder & Group CEO aCommerce Paul Srivorakul di Jakarta, Senin (27/11/2017).
Rencana ekspansi aCommerce ini juga seiring pergerakan perusahaan global yang menyasar pasar Asia Tenggara. Mengutip riset Google dan Temasek, pergeseran ke wilayah online shopping mengalami percepatan yang eksponensial, tumbuh sekitar 32% setiap tahunnya dalam 10 tahun ke depan.
Saat ini, di samping memiliki klien dari lokal, klien aCommerce juga berasal dari global, sebut saja Samsung, Unilever, Nestle, L'Orelad, Philips, dan Mars yang menyasar sektor online juga.
"Kita mau fokus ambil (gaet) brand dari luar negeri untuk ke Indonesia atau lokal brand yang mau ekspansi ke luar negeri," ucap CEO aCommerce Patrick Vaz ditemui di kesempatan yang sama. (agt/fyk)