Pengunduran pria yang juga menjabat sebagai co-vice chairman ini, justru diumumkan setelah Samsung melaporkan lonjakan pemasukan operasional sebesar 14,5 triliun won, berkat melonjaknya permintaan display dan chip memori.
Kwon menyebutkan, selama masa kepemimpinannya, Samsung menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun di saat yang bersamaan, perusahaan yang berbasis di Suwon, Korea Selatan itu juga mengalami kesuksesan finansial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis performa CEO dari CEOScrore Park Ju-gun menyebutkan, laporan terbaru Samsung memperlihatkan bagaimana semua unit bisnis Samsung berjalan lancar, yang malah memunculkan risiko bagi Kwon.
"Tak ada yang ingin menjadi CEO Samsung Electronics di saat seperti ini. Terlalu berisiko karena menempatkan orang tersebut bertentangan dengan keluarga yang mengendalikan Samsung," sebutnya.
Samsung memang masih terus dikendalikan oleh keluarga pendirinya. Disebutkan Samsung, Kwon pria berusia 65 tahun ini akan mengundurkan diri dari dewan manajemen pada Maret tahun depan, ketika masa jabatannya berakhir.
"Dengan berbagai krisis yang kita hadapi dari dalam maupun luar, saya yakin inilah saatnya bagi perusahaan memulai sesuatu yang baru, dengan semangat baru dan kepemimpinan anak muda untuk merespon tantangan industri lebih baik lagi," kata Kwon.
(rns/fyk)