Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara membenarkan isu tersebut. Menurutnya, pelaku e-commerce dari kelas global akan berdampak pada Indonesia, di mana saat ini tengah membangun industri yang terbilang baru tersebut.
Saat ditanya apakah pelaku e-commerce kelas dunia yang dimaksudnya itu adalah pendiri Amazon Jeff Bezos, Rudiantara menolak memberitahukan lebih detail.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto |
Rudiantara menjelaskan, saat ini Indonesia butuh orang, baik itu dari kalangan nasional dan internasional untuk menjalankan e-commerce. Keterlibatan pelaku e-commerce internasional ini dilakukan agar Indonesia bisa berperan dalam lanskap e-commerce global.
"Kita harus bisa berkompetisi di internasional menggunakan sebanyak mungkin resources. Kombinasi internasional dan nasional menjadi narasumber atau advisor ini lebih mengarah kepada steering comitee. Sedangkan kebijakan dari 31 inisiatif itu harus dikeluarkan oleh menteri," tuturnya.
Penambahan advisor kelas dunia itu dilakukan agar mereka dapat ikut berperan, dan melihat Indonesia tengah serius menggarap e-commerce.
"Kalau Indonesia itu pemerintahnya serius untuk mencapai (bisnis digital) USD 130 miliar. Kalau saya yang ngomong nggak masuk koran tapi kalau mereka bisa masuk media cetak hingga online. Istilahnya pinjem mulut orang," sebut Chief RA.
Meski telah menjajaki pendekatan dengan tokoh e-commerce global, Rudiantara menegaskan bahwa komposisi orang lokal dalam menjalankan industri e-commerce di Tanah Air akan lebih banyak jumlahnya daripada orang luar. (rns/rns)
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto