Harta Rp 499 Triliun, Penasihat e-Commerce Indonesia Terkaya di Asia
Hide Ads

Harta Rp 499 Triliun, Penasihat e-Commerce Indonesia Terkaya di Asia

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 23 Agu 2017 17:56 WIB
Jack Ma. Foto: GettyImages
Jakarta - Pendiri dan Executive Chairman Alibaba Jack Ma bukan hanya manusia terkaya di China, namun sekarang ia ditahbiskan pula menjadi orang tajir se-Asia.

Gelar manusia terkaya di Asia ini sebelumnya telah dipegang oleh Jack Ma, namun akhirnya lepas ke tangan orang senegaranya. Yaitu Ma Huateng, pendiri raksasa internet Tencent. Tetapi saat ini bos Alibaba tersebut kembali ke posisi teratas seiring dengan kenaikan pendapatan dan harga saham perusahaannya.

Sebagaimana dilansir dari Forbes, Rabu (23/8/2017), sekarang Jack Ma memiliki kekayaan sebesar USD 37,4 miliar atau sekitar Rp 499 triliun. Menyalip Ma Huateng dengan kekayaan USD 36,7 miliar atau sekitar Rp 482 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila ditarik secara global, maka Jack Ma sebagai orang terkaya nomor 18 di dunia. Sedangkan Ma Huateng menjadi orang terkaya nomor 19 di dunia.

Baru-baru ini, pendapatan kuartal Alibaba mengalami kenaikan hingga 56%, ditopang oleh bisnis inti perusahaan sebagai pemain e-commerce. Untuk minggu ini, secara keseluruhan saham Alibaba naik 10,4%.

Dengan kekayaan sebesar Rp 499 triliun, tentu kucuran dana ke Tokopedia pada waktu lalu sebesar Rp 14 triliun terbilang kecil bagi orang yang pernah ditolak kerja di KFC ini. Selain Tokopedia, Jack Ma juga punya bisnis di Indonesia melalui kepemilikan Alibaba di Lazada Group.

Sementara itu, Jack Ma juga baru saja menerima pinangan pemerintah Indonesia untuk berperan sebagai penasihat e-commerce. Ini merupakan tindak lanjut dari lawatan Presiden Joko Widodo ke China pada tahun 2016.

"Menindaklanjuti dikeluarkannya PerPres Peta Jalan e-Commerce. Secara resmi menyampaikan undangan secara resmi kepada Jack Ma untuk menjadi sebagai salah satu penasehat kepada Steering Committe dari inisiatif-inisiatif pada Peta Jalan e-Commerce yang diketuai Menko Perekonomian," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kepada detikINET, Selasa (22/8/2017). (fyk/fyk)