"Mengapa? Karena aplikasi security khususnya atau software security dari BlackBerry ini digunakan di mana-mana di dunia, terutama negara-negara Eropa," ujar Rudiantara, ditemui usai pertemuannya dengan CEO BlackBerry John Chen, Rabu (9/8/2017).
Salah satu negara yang menggunakannya adalah Jerman. Kanselir Jerman Angela Merkel memerintahkan seluruh jajaran pemerintahannya menggunakan teknologi keamanan yang dikembangkan oleh BlackBerry. Perusahaan asal Kanada itu saat ini memang mengalihkan fokusnya ke bisnis software dan mengincar Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua juga ingin secure apalagi di pemerintahan jangan sampai ada kebocoran atau apa. Intinya, menjajaki kemungkinan untuk memanfaatkan software atau aplikasi security untuk kalangan tertentu pemerintah, tidak semuanya," ungkap pria kelahiran Bogor ini.
Pascapertemuan dengan bos BlackBerry soal aplikasi keamanan ini, Rudiantara akan melanjutkan pembahasannya ke lembaga-lembaga terkait apakah Indonesia perlu memanfatkan teknologi buatan BlackBerry itu atau tidak.
"Sejak April sudah berbicara, kira-kira ini bisa dimanfaatkan tidak untuk pemerintah. Tentunya, saya juga harus koordinasi dengan Lemsaneg dan institusi lainnya. Jadi intinya, saya koordinasikan dengan lembaga-lembaga lain," tuturnya.
"Rencananya akhir bulan atau bulan depan ketemu lagi di sini tapi bukan (John Chen). BlackBerry kan holdingnya, perusahaannya yang khusus mengembangkan aplikasi security," tutupnya. (rns/rns)