Kunci Keberhasilan Startup di Mata Bos Bukalapak
Hide Ads

Kunci Keberhasilan Startup di Mata Bos Bukalapak

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Senin, 24 Jul 2017 13:30 WIB
Foto: detikINET - Anggoro Suryo Jati
Jakarta - Industri digital di Indonesia tengah dalam tahap fase berkembang. Banyak aplikasi maupun layanan digital yang bermunculan. Namun tak sedikit pula yang berguguran dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Agar ekosistem digital di Indonesia terus tumbuh dan berkembang, para pengusaha rintisan digital alias startup itu tentu tak bisa dibiarkan terus berjuang sendiri. Perlu peran banyak pihak, khususnya pemerintah dan dunia swasta.

Untungnya, pemerintah mulai menunjukkan dukungan terhadap tumbuhnya industri kreatif dan digital. Bukti nyatanya adalah didirikannya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan beberapa kebijakan yang dikeluarkan pihak pemerintahan terkait, termasuk presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalangan swasta pun ikut mendukung program pemerintah tersebut. Salah satu yang mendukung program agar ekosistem digital di Indonesia terus tumbuh adalah Telkomsel dengan program unggulannya, NextDev dan NextDev Academy.

Achmad Zaky, founder & CEO Bukalapak ikut mengapresiasi program yang dilakukan oleh Telkomsel dalam membina calon wirausahawan muda di bidang digital tersebut.

Bahkan, Zaky meminta agar pemerintah atau lembaga swasta lainnya dapat membuat ajang serupa agar entrepreneur di bidang digital di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang.

"Saya melihat NextDev adalah event yang sangat bagus dalam menciptakan entrepreneur baru di bidang digital. Apa yang dilakukan oleh Telkomsel merupakan langkah yang sangat tepat dalam mendukung program pemerintah," terang Zaky di acara Telkomsel The NextDev di Jakarta.

Lebih lanjut ia berharap, event seperti NextDev ini harus diperbanyak lagi. Sebab, Indonesia masih banyak membutuhkan entrepreneur di bidang digital. Bos Bukalapak ini berharap, setidaknya ada 10% peserta dari NextDev yang bisa menjadi pengusaha besar di bidang ekonomi digital nantinya.

"Saya berharap dengan munculnya wirausahawan muda di bidang digital, pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lagi tergantung kepada government spending," kata Zaky.

Seperti diketahui, NextDev merupakan ajang kompetisi pencarian talenta berprestasi di bidang pembuatan aplikasi teknologi, baik website maupun mobile bagi anak muda Indonesia. Tujuannya untuk mencari solusi masalah yang dihadapi kota-kota di Indonesia.

Kunci Keberhasilan Startup di Mata Bos BukalapakFoto: yud/detikINET


Sedangkan NextDev Academy adalah sebuah ajang untuk mengasah dan mempertajam kualitas aplikasi hingga diciptakan startup yang akan menjadi finalis The NextDev 2015 dan 2016.

Jangan Putus Asa

Zaky bercerita, sebelum menciptakan e-commerce Bukalapak dan menjadikannya sebesar sekarang ini, dirinya juga berawal dari peserta ajang seperti yang dilakukan Telkomsel melalui NextDev.

Namun fokus yang dibuat Zaky adalah untuk jangka panjang, bukan untuk jangka pendek. Itu sebabnya, Zaky berpesan agar peserta NextDev tidak putus asa dan terus bersemangat dalam mengembangkan usahanya.

Sebelum menciptakan Bukalapak, Zaky juga pernah membuat usaha seperti mi ayam, software, service company dan berbagai usaha lainnya. Namun semuanya yang dirintisnya tersebut tak berjalan dengan mulus.

Kunci Keberhasilan Startup di Mata Bos BukalapakFoto: Agus Tri Haryanto/detikINET


"Masa awal membangun startup adalah masa kritikal. Model bisnis dari startup harus benar dahulu. Banyak orang beranggapan masa scale, membutuhkan tenaga engineer dan mendapatkan investor, adalah masa yang sangat sulit. Padahal menurut saya, masa awal yaitu membuat model bisnisnya, chemistry dan value proposition,"papar Zaky.

Agar mendapatkan model bisnis yang tepat, tips yang diberikan Zaky kepada para startup adalah terus mencoba dan jangan mudah putus asa. Untuk menjadi sebesar saat ini, Bukalapak memerlukan waktu yang tak sebentar, yaitu lebih dari tujuh tahun. Inovasi produk yang dikeluarkan juga tak selamanya dapat berjalan dengan mulus.

Agar perusahaan startup dapat bertahan di era kompetisi yang sangat ketat seperti saat ini, Zaky memberikan beberapa tips. Tips pertama adalah kalau bisa jangan menggaji diri sendiri terlebih dahulu.

Dengan tidak menggaji diri sendiri terlebih dahulu maka beban biaya yang dikeluarkan pada saat awal tidak terlalu besar. Zaky menilai banyak startup yang lmbung dikarenakan memiliki beban biaya yang sangat tinggi. "Keistimewaan para founder startup adalah ownership mereka di perusahaan tersebut," terang Zaky.

Tips selanjutnya yang diberikan Zaky kepada startup adalah jangan mencari investor terlebih dahulu. Menurutnya, jika startup mementingkan mencari investor, itu menunjukkan produk yang dibuatnya kurang menarik. Ia pun meminta agar peserta NextDev fokus pada produk yang dibuatnya.

"Jika produk menarik, maka akan menjadi cerita di masyarakat dan media. Dengan cerita tersebut customer dan investor akan datang dengan sendirinya. Performance itu tak akan pernah bohong," pungkas Zaky. (rou/rou)