Untung Rp 146 Triliun, Saham Apple Malah Anjlok
Hide Ads

Untung Rp 146 Triliun, Saham Apple Malah Anjlok

Wahyu Daniel - detikInet
Rabu, 03 Mei 2017 11:00 WIB
Foto: CNBC
Jakarta - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple, mengumumkan laba bersihnya mencapai USD 11 miliar atau sekitar Rp 146 triliun di kuartal I-2017. Laba tersebut naik 4,9%.

Angka pendapatan perusahaan ini juga naik 4,6% menjadi US$ 52,9 miliar di periode yang sama. Meski begitu, saham Appla pada perdagangan di bursa Wall Street, Selasa (2/5/2017), malah anjlok hampir 2% menjadi US$ 144,65/lembar. Kenapa?

Penurunan saham Apple terjadi karena angka penjualan iPhone menurun menjadi 50,8 juta unit, turun 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, pihak Apple menyatakan kinerjanya tetap bagus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bangga melaporkan kinerja yang kuat di kuartal satu, dengan pendapatan bertumbuh dibandingkan kuartal IV-2016, dan terus mendapatkan permintaan untuk iPhone 7 Plus," kata CEO Apple, Tim Cook, dilansir dari AFP, Rabu (3/5/2017).

Cook mengatakan, pihaknya mendapatkan permintaan yang menggembirakan untuk produk iPhone 7 Red Spesial Edition.

Namun tetap, para pelaku pasar melihat adanya penurunan penjualan iPhone dibandingkan tahun lalu. Penjualan iPhone di bawah prediksi. Selama ini iPhone menjadi mesin keuntungan Apple.

Dalam pengumumannya, Cook mengakui adanya perlambatan pembelian iPhone. Perusahaan ini masuk menganggap penjualan iPhone lebih baik dari yang diharapkan.

Apple mengumumkan pendapatannya turun 14% di China. Penguatan dolar AS disebut sebagai biang kerok turunnya angka pendapatan Apple. Meski begitu, penjualan komputer Macintosh di China naik sekitar 20%.

Perusahaan ini menyatakan, melakukan investasi yang besar di India, sebagai pasar smartphone ketiga terbesar dunia setelah China dan AS. Pendapatan Apple dari India tumbuh di atas 10% dari menyentuh rekor di kuartal I-2017 lalu.

Saat ini, jumlah uang kas Apple tumbuh menjadi US$ 256,8 miliar, atau sekitar Rp 3.415 triliun. Ini memperlihatkan betapa besar cadangan uang tunai yang dimiliki perusahan ini.

(dnl/fyk)