Prime 7S, smartphone terbaru Polytron yang dirilis beberapa waktu lalu, jadi pamungkas lini produk ponsel Polytron di 2016. Ponselk dengan desain body tipis yang elegan dan dilengkapi kamera utama 16 megapixel ini dipastikan sudah disiapkan penerusnya di 2017.
Untuk produk smartphone di 2017, Polytron akan lebih fokus. Semua ponsel milik Polytron telah di produksi di Indonesia. Harapannya, tahun depan dapat meningkatkan produksi menjadi sekitar lima juta unit ponsel per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun untuk lini home appliances Polytron percaya diri pertumbuhan bakal lebih baik, namun Polytron tidak terlalu memasang patok terlalu tinggi, mengingat tahun depan Indonesia akan diramaikan dengan Pilkada," sambung Tekno.
![]() |
Usaha Polytron yang dimulai dengan memproduksi TV tabung sekitar empat puluh tahun lalu, kini telah sukses berkembang. Berbagai tantangan berat dilaluinya, termasuk kondisi krisis ekonomi tahun 1998 pernah dilakoninya.
Perjuangan yang dimulai dari titik nol, dari perusahaan kecil yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah, perlahan bergerak. Segala persaingan–pun dilaluinya. Di masa gejolak tingginya persaingan dari Eropa, Polytron tetap tegak.
Berselang beberapa tahun kemudian, gencar masuknya produk dari Jepang, tak berapa lama muncul perangkat dari Korea Selatan, dan kini bersaing dengan produk dari China. Semua dilalui Polytron.
Polytron mengklaim faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaannya adalah semangat inovasi dan percaya diri. Ekspansi selalu dilakukannya dengan menciptakan barang yang berkualitas dengan inovasi, peningkatan teknologi dan berusaha terdepan baik dari segi produk, kualitas, kuantitas dan layanan purna jual.
"Perkembangan teknologi digital saat ini berkembang sangat pesat. Polytron mensiasati peluang tersebut pada perangkat elektronik-nya. Era digital dianggap telah membuat manusia memasuki gaya hidup baru yang lebih mudah dan praktis," kata Tekno.
Selain smartphone, Polytron juga punya sejumlah produk lain. Pada mesin cuci Zeromatic Belleza misalnya, perabot ini memberikan kemudahan pada penggunanya dengan membenamkan fitur Easy to Operate.
Fitur ini memungkinkan pengguna hanya perlu satu kali sentuhan dan proses mencuci pun langsung berjalan, dimulai dari menimbang beban cucian secara otomatis, menentukan kebutuhan air, pembilasan hingga pengeringan sehingga lebih hemat air dan listrik. Fitur layar sentuhnya juga dilengkapi dengan MO-TO Control (Move by Touch) dan Proximity Sensor dimana lampu panel akan menyala lebih terang saat panel disentuh dan di-operasikan.
"Zeromatic Belleza sangat sempurna dengan adanya fitur atau program baru dalam mencuci yaitu untuk mencuci baju Batik dan Baby Wear, sehingga pengguna kini tidak perlu khawatir lagi baju batik mahal kesayangannya rusak atau pakaian bayi menjadi kasar," kata PR Polytron Shasa Eva Marisah.
Dalam waktu dekat, Polytron akan merilis ke pasaran tipe terbaru pada kulkas Belleza. Polytron mengklaim ini adalah bentuk inovasi, ekspansi dan eksistensi Polytron demi menciptakan elektronik yang ramah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. (rns/rns)