Menurut dia, seiring dengan berkembangnya teknologi digital, UKM kota Kudus pun diarahkan agar dapat memanfaatkannya untuk berkembang dan membuka pasar lebih luas lagi.
"Tujuannya agar UKM dapat melebarkan pangsa pasar, membuka link baru dan memanfaatkan media sosial untuk pemasaran," kata Musthofa dalam email yang diterima detikINET, Sabtu (19/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UKM berkontribusi 58% terhadap PDB nasional setiap tahunnya. Namun sayangnya, hanya 5% yang sudah go digital dari sekitar 56 juta UKM di Indonesia.
Ditambah dengan pemerintah juga akan membuat ekosistem di UKM, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menjanjikan sejuta hosting domain .id untuk seluruh UKM secara gratis.
Sementara era digital yang memberikan ruang begitu luas bagi UKM untuk berkembang menuju pasar global, namun belum secara maksimal dimanfaatkan untuk kepentingan promosi dan pemasaran.
"Dengan semangat Gusjigang (Bagus, Ngaji dan Dagang), dukungan pemerintah pusat dan harapan memajukan UKM lokal telah menjadi gairah tersendiri di dunia bisnis, khususnya masyarakat UKM di Kudus," lanjut sang bupati.
Diharapkan, para pelaku UKM di Kudus dapat mengembangkan strategi pemasaran --yang semula hanya dilakukan secara konvensional-- dapat diperluas lagi dengan memanfaatkan fasilitas internet untuk berjualan secara online, untuk merengkuh konsumen mitra bisnis yang lebih luas di ranah digital.
Misalnya saja, baru-baru ini di Kudus juga telah berjalan Kampung Digital, di Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Desa tersebut mengangkat konsep digital sebagai upaya mengembangkan potensi UKM khusus konveksi dan bordir.
Secara geografis, letak Kudus cukup strategis, karena berada di jalur perlintasan ekonomi antarprovinsi sehingga menjadikan kota ini sebagai sentra perdagangan nasional yang memiliki mobilitas tinggi.
Kota Kudus terkenal industri rokok atau kretek terbesar di Indonesia. Industri yang sudah dijalani berpuluh tahun tersebut menawarkan banyak sekali manfaat, sebagai contoh adalah lapangan pekerjaan yang terbuka untuk para penduduk Kudus. Selain itu, Kudus juga merupakan salah satu kota yang memiliki pabrik perakitan ponsel.
Kini, UKM di Kota Kudus pun terus berkembang beriringan dan tidak kalah dengan industri rokok. Pergerakan kemajuan UKM mulai dari produk makanan seperti jenang, batik, bordir, gebyok hingga kopi tapak muria pun didukung oleh Pemkab Kudus agar segera beralih go digital. (rou/rou)