Hal itu diakui YT Jia -- panggilan Yueting -- dalam surat ke para karyawannya baru-baru ini. Dalam surat itu Jia meminta maaf karena terus melanjutkan ekspansi, padahal secara struktur perusahaan, LeEco masih tertinggal.
"Kami mulai melihat pertanda dari penyakit yang biasa dialami perusahaan besar, seperti performa individu yang rendah dan berlebihan secara organisasional," tulis Jia dalam suratnya itu, seperti detikINET kutip The Verge, Selasa (8/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah ini kemungkinan besar terjadi setelah ekspansi LeEco yang sangat agresif di Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam itu LeEco meluncurkan dua ponsel anyar -- salah satunya Le Pro 3, sepeda pintar berbasis Android, sejumlah televisi pintar, headset VR dan layanan video streaming.
Sebelumnya LeEco juga mengakuisisi produsen TV asal AS bernama Vizio senilai USD 2 miliar. Tak cuma itu, LeEco juga membekingi perusahaan pembuat mobil bernama Faraday Future, yang berencana meluncurkan mobil tanpa sopirnya pada gelaran CES 2016 mendatang. (asj/rou)