CEO Axiata Group Berhad, Tan Sri Jamaludin Ibrahim mengungkapkan, dominasi di Indonesia tersebut lantaran Telkomsel memiliki menara BTS (Base Transceiver Station) lebih banyak ketimbang operator lainnya.
Lantas, bagaimana strategi Axiata Group yang jadi induk dari PT XL Axiata Indonesia Tbk ini menghadapi dominasi Telkomsel?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ketimbang menyaingi Telkomsel dengan membangun banyak infrastruktur jaringan, Axiata Group lebih mendorong penggunaan menara BTS secara bersama-sama dengan operator seluler lainnya, termasuk dengan Telkomsel sendiri.
"Jadi strategi kita mendorong untuk bisa membangun infrastruktur bersama, karena ini lebih efisien, kita sama-sama membangun dan saling menggunakan dengan infrastruktur yang sudah dibangun operator lain," jelas Jamaludin.
"Atau kita sharing biaya seperti tanah, towernya, alat-alatnya, transmisinya. Dan secara teori, kalau ini bisa dilakukan, kita bisa tumbuh double digit untuk coverage-nya," tambahnya.
Jamaludin berujar, XL Axiata bisa bersaing dengan memberikan tarif terjangkau di wilayah infrastruktur yang sudah cukup baik, seperti di Pulau Jawa.
"Saat ini kita kurang bisa berkompetisi di luar Jawa, tapi kalau di Jawa kita bisa bersaing dengan harga yang kompetitif. Jadi kesimpulannya, sharing (infrastruktur) sangat penting bagi kami," tutupnya. (/rns)