Dikutip dari Nikkei, Rabu (20/7/2016), adalah Kohlberg Kravis Roberts (KKR) dan firma ekuitas swasta AS Warburg Pincus yang disebut-sebut sedang melakukan pendekatan intensif untuk mengambil alih saham Go-Jek. Seorang sumber menyebut jika penggalangan investasi tersebut bisa mencapai USD 400 juta atau sekitar Rp 5,2 triliun.
Sejak pekan lalu, KKR dan Warburg Pincus terus berdiskusi mengenai rencana penyuntikan dana bagi Go-Jek. Namun pihak-pihak yang disebut di atas belum memberikan komentar apapun terkait laporan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak meluncurkan aplikasi pada Januari 2015, Go-Jek menjadi fenomena baru dalam dunia transportasi di Indonesia, terutama di Jakarta. Cepat, mudah dan murah, menjadi daya tariknya sehingga banyak orang beralih menggunakan transportasi ojek online, terutama untuk menembus kemacetan.
Go-Jek yang mudah dikenali dengan atribut helm dan jaket hijaunya, saat ini punya lebih dari 200 ribu pengemudi yang tersebar di 10 kota di Indonesia. Perusahaan yang dikomandoi Nadiem Makarim ini disokong Sequoia Capital yang berbasis di AS dan Northstar Group dari Singapura.
KKR sendiri belakangan hobi berburu dan 'belanja' startup-startup di kawasan Asia yang fokus pada konsumsi domestik. Indonesia tentu saja ikut menjadi bidikannya.
Grup investasi ini, awal Juni lalu mengumumkan pembelian 10,44% saham produsen daging unggas Japfa Comfeed Indonesia, senilai USD 81 juta. Pada 2013, KKR meluncurkan pendanaan private sebesar USD 6 miliar yang disebut-sebut sebagai pendanaan terbesar di Asia. (rns/ash)