Di Jakarta, CEO Grab Buka-bukaan Rahasia
Hide Ads

Di Jakarta, CEO Grab Buka-bukaan Rahasia

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 20 Jul 2016 07:37 WIB
Foto: Rachmatunnisa/detikINET
Jakarta - Indonesia jadi pasar terbesar Grab berdasarkan jumlah perjalanan yang diselesaikan seluruh platform layanannya. GrabCar dan GrabBike menjadi layanan yang mengalami pertumbuhan paling cepat.

Dikatakan Co-Founder dan Group CEO Grab Anthony Tan, sejak melakukan rebranding di semester pertama 2016, layanan GrabCar dan GrabBike tercatat mengalami pertumbuhan lebih dari 250 kali.

Teknologi machine learning dan kemampuan analitik data menjadi faktor pendorong pertumbuhan signifikan yang memungkinkan Grab melakukan efisiensi secara besar-besaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di 2016, layanan GrabBike di Indonesia tumbuh 300%, bersamaan dengan dilakukannya pengurangan subsidi untuk tiap perjalanan yang diselesaikan sebesar 50%," kata Anthony saat ditemui detikINET di Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2016) sore.

Ini menurutnya, memperlihatkan tingginya keterlibatan pengguna pada platform Grab. Berdasarkan survei Grab, 1 dari 4 pengguna aktif bulanan Grab di Indonesia menggunakan lebih dari satu layanan Grab. Pencapaian ini juga tak lepas dari fokus Grab dalam tiga area yang menjadi investasinya.

"Pertama, local talent. Kami mempekerjakan bakat terbaik dari Indonesia untuk memahami pasar ini. Dengan bakat-bakat terbaik, kami membangun Grab Indonesia lebih baik lagi dalam 50 tahun ke depan," papar Anthony.

Group CEO Grab Anthony Tan dan Country Director Grab Indonesia Rizki Kramadhibrata (foto: Rachmatunissa/detikINET)

Kedua, teknologi. Menurut Anthony, teknologi adalah kunci penting yang memungkinkan Grab bertumbuh pesat, terutama GrabBike. Teknologi pula yang mendorong Grab menjadi lebih efisien, sehingga menghasilkan lebih banyak pekerjaan untuk mitra Grab, alokasi waktu yang lebih cepat, dan target yang lebih terukur.

"Terakhir, Grab ingin ada lebih banyak layanan dengan 'rasa' Indonesia, didesain khusus untuk konsumen Indonesia. Misalnya GrabFood, saat ini baru tersedia untuk Indonesia. Kemudian GrabExpress, baru dimulai di Indonesia, saat ini masih beta," sebutnya.

Grab mengklaim perusahaannya menawarkan pilihan layanan pemesanan kendaraan terbanyak di sebagian besar pasar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 320 ribu driver yang tersebar di 30 kota di Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Aplikasinya tercatat sudah menembus angka download lebih dari 17 juta.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menambahkan, fokus Grab adalah ikut membenahi transportasi dan memudahkan aksesnya bagi 620 juta orang di pasar Asia Tenggara.

"Kami fokus menyediakan platform pemesanan transportasi yang reliable, membuat setiap orang mudah untuk bisa kemana saja, sekaligus juga untuk driver yang jadi mitra kami ada impact to their life and income. Kualitas hidup mereka meningkat," ujarnya.

Di Indonesia sendiri, Grab secara khusus memfokuskan bisnisnya di Jakarta. Meski demikian, Grab juga berencana melakukan ekspansi layanannya ke lebih dari delapan kota besar di luar Jakarta. Namun Ridzki belum mau menyebutkan rencana tersebut lebih detail.

"Misi kita adalah memperbaiki transportasi di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Tapi setiap layanan baru yang kita keluarkan, reliability-nya harus dijaga banget. Karena sebuah layanan gak semata-mata ada di aplikasi. Di balik layar, kita harus menjaga reliability-nya, gak bisa setengah-setengah. Jadi kita saat ini fokus men-transport people," simpulnya.

(rns/rou)