CEO XL Axiata Dian Siswarini mendadak mundur dari dari posisinya sebelum merger XL Axiata dengan Smartfren diumumkan. Namun menurutnya, pengunduran dirinya ini sudah direncanakan sejak lama.
Pernyataan ini dikatakan Dian dalam konferensi pers bertajuk "Merger XL - Smartfren: Menciptakan Juara Digital Indonesia". Dalam acara tersebut, Dian mengaku sudah merencanakan pengunduran diri ini sejak awal tahun 2024.
"Saya sudah dari awal tahun berniat mengundurkan diri. Saya di beberapa kesempatan menyampaikan niat untuk mengundurkan diri. Jadi dari mulai awal tahun kalau tidak salah," kata Dian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ia sudah cukup lama menjadi CEO XL Axiata, yang kini sudah menginjak tahun ke-10. Dan, menurutnya ia sudah cukup lama untuk posisi CEO.
"(Alasannya) karena sudah 10 tahun menjadi CEO. Jadi kalau udah 10 tahun sebetulnya untuk seorang CEO udah cukup waktunya. Berada di posisi yang sama selama 10 tahun itu melelahkan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Perempuan berhijab ini telah mengajukan permohonan pengunduran diri sejak 3 Desember 2024. Nantinya, pengunduran diri tersebut akan berlaku efektif sejak diperoleh berdasarkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat.
"Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi," ucap Corporate Secretary XL Axiata Rany Astary Rachman saat itu.
Namun rupanya berdasarkan informasi dari narasumber yang diterima detikINET, Dian tidak masuk kalkukasi dan line up sebagai calon ceo mergeco dan bahkan disinyalir dia tidak banyak dilibatkan dalam keputusan keputusan terkait rencana merger.
Sementara itu, selama menjabat, Dian diketahui bikin gebrakan dengan menghadirkan fixed mobil covergence (FMC), pemberdayaan perempuan melalui Sisternet, dan XL Axiata tetap berkontribusi di tengah ekonomi yang menantang.
(asj/asj)