Ada satu komisaris Tiphone yang diganti. Mustafa Wangsaatmaja digantikan oleh Prasabri Pesti. Sama-sama dari PINS Indonesia, anak usaha Telkom yang memegang 25% saham di Tiphone sejak tahun lalu.
"Prasabri Pesti merupakan President Director PINS Indonesia yang baru, menggantikan Mustafa Wangsaatmaja," demikian keterangan yang diterima detikINET, Jumat (17/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan besaran dividen yang dibagikan, manajemen TiPhone menyatakan angka itu sekitar 25% dari laba bersih Rp370,35 miliar atau setara Rp13 per saham.
Sisa dari laba bersih akan disisihkan perseroan sebagai laba ditahan. Dana itu guna memperkuat modal dan ekspansi perseroan ke depannya. Selain itu juga disisihkan untuk dana cadangan Rp5 miliar.
Terkait dengan target kinerja 2016, Tiphone berharap terjadi pertumbuhan 21% mencapai Rp 26,7 triliun dari 2015 sebesar Rp 22,01 triliun. Perseroan akan memfokuskan pada penjualan voucher dengan menambah reseller.
Diprediksinya, komposisi penjualan voucher dan kartu prabayar pada 2016 mencapai 75%, sedangkan sisanya 25% penjualan ponsel. Bandingkan dengan 2015 dimana komposisi keduanya 66% untuk voucher dan 34% untuk ponsel.
"Margin laba kotor tahun ini ditargetkan mencapai 5,9% dan margin laba bersih di kisaran 1,7%," kata Direktur Utama TiPhone Indonesia Tan Lie Pin usai RUSPT, di Jakarta.
Rencananya, TiPhone akan menambah 50.000 reseller menjadi 300.000 dari posisi 2015 sebesar 250.000 reseller. "Kami tidak hanya ekspansi ke outlet telekomunikasi, tapi juga warung makan, karena kebutuhan pulsa sudah meningkat," katanya.
Diungkapkannya, perseroan juga baru membuka outlet di Singapura setelah sebelumnya di Malaysia. Emiten yang memiliki 96 service center, 400 outlet dan 200 kantor cabang di Indonesia ini sengaja menyasar negara yang banyak TKI. (rou/rou)











































