Inovasi ini diharapkan bisa jadi senjata anak usaha Telkom itu untuk mempertahankan pelanggan lamanya sekaligus menggenjot tambahan seratusan bank baru untuk jadi kliennya.
"Arium ini hasil karya anak bangsa, buatan programmer lokal dan sudah sesuai dengan regulasi di sektor keuangan. Kita segarkan dengan nama Arium Banking Suites agar pelanggan dari segmen perbankan kian kompetitif di era digital banking," ungkap CEO Telkomsigma, Judi Achmadi di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (20/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arium sendiri dikembangkan TelkomSigma sejak Desember 2011. Solusi ini memiliki kemampuan untuk melakukan proses transaksi secara detail dan menyeluruh.
Seluruh jenis transaksi treasury, investasi, investasi dan asset management sudah di cover oleh Arium, hal ini karena sudah digunakan dan dilakukan pengembangan secara terus menerus selama kurang lebih 13 tahun. Aplikasi ini juga mendukung untuk transaksi konvensional dan syariah.
Sementara dalam versi Arium Banking Suites sudah dilengkapi dengan graphic user interface, yang dapat memudahkan nasabah untuk menikmati layanan perbankan 24 jam, mempercepat proses data, mudah diintegrasi dengan berbagai channel branchless dan adaptif terhadap pertumbuhan bisnis.
Arium versi terbaru sudah memenuhi kebutuhan nasabah kepada pelayanan yang cepat, mudah, dan dapat dikendalikan nasabah. Sedangkan dari sisi perbankan bisa memberikan layanan digital end-to-end. Artinya, antara layanan di customer service dan back office berjalan cepat, dan sistem pengumpulan pembayaran dilakukan secara digital.
Konsep dari Arium Banking Suites adalah bebas audit (Audit Free) dimana jika ada pemeriksaan dari regulator akan ditangani oleh Telkomsigma. Business Presence yakni membuat bank menjadi fokus kepada bisnisnya sementara urusan TI dikelola oleh Telkomsigma. Berikutnya, mengurangi biaya operasional dan disediakan dashboard.
"Kita sudah ada 50 bank besar yang menjadi pelanggan Arium. Targetnya, pelanggan eksisting ini akan migrasi ke versi terbaru dari Arium ini," kata Judi.
Selain itu, Arium juga akan ditawarkan ke pelanggan Telkomsigma dari kalangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
"Kami sudah layani sekitar 100 BPR saat ini. Hingga akhir tahun ini diharapkan menjadi 200 BPR, dan jangka panjang melayani 1.600 BPR," katanya lebih lanjut.
Diharapkannya, kehadiran Arium versi terbaru ini bisa menjaga pasokan dari jasa Sistem Integrasi bertahan sebesar 50% bagi pendapatan di 2016.
"Tahun ini kita menargetkan pendapatan Rp 3,2 triliun. Di sistem integrasi itu teknologi bersifat absolut, kita tawarkan versi baru, agar 50 bank yang sudah langganan tersebut tak pindah solusi. Bank Pundi Indonesia menjadi yang pertama gunakan versi baru dari Arium," masih kata Judi.
Presiden Komisaris Telkomsigma Muhammad Awaluddin mengatakan Telkomsigma sebagai bagian dari Telkom Indonesia memperkuat kolaborasi channel link yang ada di dalam Telkom Group dalam menggarap segmen high end market untuk industri keuangan.
"Telkom Group ingin memiliki pangsa pasar yang signifikan di solusi TI untuk industri finansial perbankan dengan proyeksi sebesar 35%. Sektor finansial dan perbankan diproyeksikan sebagai top ICT spender di tahun 2016 dengan total belanja mencapai Rp 12 triliun," katanya.
Sedangkan Direktur Operasional Bank Pundi Indonesia, Maximianus Puguh Djiwanto mengatakan, pemilihan upgrade ke versi baru dari Arium agar mampu berkompetisi dalam layanan digital di perbankan.
"Telkomsigma telah menjadi mitra teknologi kami untuk semua solusi dan layanan berbasis TI. Kami tidak ragu lagi untuk tumbuh dan berkembang dengan solusi Arium Banking Suites Telkomsigma," pungkasnya. (rou/fyk)