"Ratusan hingga miliaran data dibiarkan tercecer di berbagai platfrom tanpa ada yang mengolahnya," ujar Co-Founder PT Generasi Digital Indonesia (GDI Lab) Billy Boen seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Minggu (20/3/2016).
Menyadari hal tersebut GDI Lab lantas mengeluarkan produk analitik baru bernama GDI Analytics. Solusi ini dikembangkan dari mesin analitik pintar bernama Genesisi Technology dan hadir dalam bentuk dashboard.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil pengguna nantinya dapat mengetahui apa yang dibicarakan publik mengenai suatu produk atau brand. Dapat pula mengukur performa buzzer, siapa saja yang ikut mempromosikan kampanye berikut lokasinya, serta seberapa populer kampanye pemasaran yang telah dijalankan.
Untuk penggunaan layanan tersebut, GDI Lab mematok tarif terjangkau. Pengguna cukup membayar Rp 500 ribu tiap bulannya. Hanya saja untuk beberapa layanan dikenakan tarif lebih.
Misalknya pengguna tidak sempat untuk menggunakan dashboard sendiri dan perlu data seperti weekly atau monthly report. Maka tarifnya bisa mencapai Rp10 juta. Atau bila ingin menggunakan layanan sampai pada presentasi report kepada pelanggan, tarif yang dipatok mencapai lebih dari Rp30 juta.
"Tujuan kami membantu banyak perusahaan, UKM, serta pelaku bisnis dalam memahami diri mereka sendiri dan memaksimalkan potensi yang mereka miliki," tutup Biily.
(afr/afr)











































