Takut Dijegal Grab, Go-Jek Belum Berani Go International
Hide Ads

Takut Dijegal Grab, Go-Jek Belum Berani Go International

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Selasa, 16 Feb 2016 08:49 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Go-Jek masih belum berani ekspansi go international. Itu karena Nadiem Makarim, sang pendiri sekaligus CEO Go-Jek Indonesia, takut pasarnya di Indonesia dikudeta oleh Grab dari Malaysia.

Seperti diketahui, popularitas Go-Jek saat ini memang masih lebih mentereng dibanding para pesaingnya, termasuk Grab. Namun itu bukan berarti bikin Nadiem merasa tenang, meskipun ia kerap berupaya tetap percaya diri.

Karena dengan agresivitas Grab dan gempuran tarif promosinya, lengah sedikit, bisa saja pangsa pasar Go-Jek digerus oleh Grab. Apalagi kalau fokus Go-Jek nantinya terbagi dengan urusan ekspansi ke luar Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bukannya tak mau berkiprah di luar negeri. Bisa saja. Tapi kami ingin memuaskan orang Indonesia dulu. Buat apa kita jauh-jauh ke luar sana tapi di Tanah Air kita dikalahkan perusahaan dari Malaysia (Grab)," ujarnya.

Demikian disampaikan olehnya saat ditemui detikINET dan sejumlah media usai kerja sama dengan Telkomsel dan TiPhone di gedung Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (15/2/2016).

"Jadi, kenapa harus capek-capek ke negara lain kalau di sini kita belum 360 derajat memuaskan pelanggan di Indonesia. Tapi nanti mungkin kita akan (ekspansi) ke luar sana," lanjut Nadiem.

Kendati demikian, Nadiem tak menutup mata mengenai rencana untuk berekspansi. Apalagi di masa depan Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun ia sendiri masih belum mau membeberkan.

"Betul (soal tantangan MEA), tapi kita lihat dulu bagaimana ke depannya. Tapi kita ingin lebih dulu memberdayakan ekonomi Indonesia terlebih dahulu," tegasnya.

Go-Jek yang didirikan Nadiem pada 2010 baru gencar merilis layanannya dalam setahun terakhir ini. Untuk meningkatkan valuasi bisnis dan traksinya, penyedia aplikasi ridesharing dan marketplace itu juga kerap mengeluarkan banyak uang untuk memberi subsidi kepada mitra pengemudi dan penumpang.

Namun belakangan, subsidi itu mulai kendor dengan diberlakukannya tarif baru. Tampaknya, suntikan dana dari para investor, termasuk salah satunya adalah Sequoia Capital yang memberi pendanaan Seri C tahun ini, mulai dihemat-hemat.

Saat ditanya apakah Go-Jek akan mencari investor baru demi menerima suntikan dana lagi, Nadiem menolak memberikan bocoran. Seraya bergegas pergi, ia hanya mengeluarkan sepatah-dua patah kata.

"Excuse me guys, I really need to leave. I can't comment on that. But you know, fundraising is a constant things. Continues. Soon we will update, apakah kita akan raising lagi atau tidak," tegasnya, lalu pergi. (rou/rou)