βKami harapkan dari kerjasama ini bisa menjadi landasan kuat menuju pendidikan Indonesia yang tidak lagi bergantung pada penggunaan kertas. Fungsi dan performa yang luar biasa dari solusi penyimpanan dari Huawei mampu memenuhi kebutuhan, serta memberikan dukungan dan perlindungan dalam skala besar di masa yang akan datang,β kata CEO Telkomsigma Judi Achmadi di Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Dalam proyek ini, Telkomsigma akan menggunakan produk layanan Huawei next-generation mass storage system OceanStor UDS Storage untuk membangun bisnis online storage di sektor pendidikan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar diketahui, di bisnis storage, Huawei salah satu yang diperhitungkan di dunia. Dalam laporan IDC untuk kuartal pertama 2015, perusahaan asal Tiongkok ini berada di peringkat ketujuh. Produk storage Huawei masuk dalam kuadran challenger di Gartner Magic Quadrant.
"Sebagai penyedia layanan data center dan cloud computing yang terkemuka, Telkomsigma dan Huawei akan secara aktif mempromosikan penetrasi dan pengembangan cloud computing di Indonesia," tutup JAC.
Sebelumnya, pada kuartal pertama 2014, TelkomSigma juga menggandeng Huawei demi mengincar korporasi asal Tiongkok menggunakan data center miliknya. TelkomSigma sendiri tahun ini membidik pendapatan sekitar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun.
Pasokan pendapatan selama ini berasal dari bisnis Sistem Integrasi (SI) yakni sekitar 50%, Data Center (35%), dan Cloud Computing (15%). Anak usaha Telkom ini ingin meningkatkan kontribusi bisnis Data Center menjadi 40%-45% di 2015.
(rou/rou)