Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Bos Microsoft Gabung Red Hat
Potensi Open Source di Indonesia Luar Biasa!
Bos Microsoft Gabung Red Hat

Potensi Open Source di Indonesia Luar Biasa!


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Rully Moulany. (rou/detikINET)
Jakarta -

Red Hat dan Microsoft memang identik dengan pertarungan antara open source dan proprietary. Tak cuma di level pengguna akhir saja, namun sudah semakin meningkat ke ranah bisnis enterprise.

Microsoft memang sudah jauh lebih dulu menguasai pasar enterprise. Namun Red Hat melihat masih ada celah pasar yang belum tergarap sepenuhnya, khususnya di Indonesia.

Uniknya, Red Hat yang tengah agresif di bisnis enterprise ini sejak beberapa tahun terakhir, baru saja membajak Rully Moulany, eksekutif dari Microsoft untuk dijadikan Country Manager Red Hat Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rully sebelumnya menjabat sebagai Business Group Head of Office Division, Marketing and Operations di Microsoft Indonesia. Apa alasan dia sehingga mau pindah haluan membela panji-panji open source lewat Red Hat?

"Saya melihat potensi open source di Indonesia sangat luar biasa," jelasnya saat ditemui dalam media briefing acara tahunan Red Hat Forum di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place SCBD, Jakarta, Kamis (17/9/2015).

"Di Indonesia, perusahaan yang punya aspirasi untuk jadi besar, ingin growth, pasti mereka ingin menggunakan teknologi yang terbaik, mereka tentu ingin inovasi, tapi di saat yang bersamaan cost yang dikeluarkan tetap terjaga. Jadi saya lihat, potensi Red Hat besar sekali," papar Rully lebih lanjut.

Pada penyelenggaraan tahun ini, program Red Hat Forum dibagi menjadi dua track, Building Transformative Cloud Infrastructure dan Developing Next Generation Applications. Sesi-sesi tersebut untuk mendorong diskusi beberapa topik, termasuk containers, konsep cloud (XaaS), Internet of Things (IoT) serta OpenStack.

Kiprah Red Hat di pasar bisnis enterprise Indonesia sudah cukup memberikan bukti, bahwa open source cukup diminati. Dalam penuturan Rully, setidaknya ada nama-nama besar seperti Telkomsel, XL Axiata, Plaza Indonesia, Indonesia Stock Exchange (IDX), hingga Direktorat Jenderal Pajak yang menjadi klien mereka.

Untuk semakin mendekatkan open source ke enterprise, Red Hat pun kembali menggelar Red Hat Forum di Asia Pasifik. Di tahun kelimanya, seri forum ini akan dimulai dari Jakarta, Indonesia pada September 2015 ini, dan diharapkan akan dihadiri ribuan peserta di 11 kota di Asia Pasifik.

Red Hat Forum tahun ini mengangkat tema 'Energize Your Enterprise'. Tema ini melanjutkan topik utama dalam diskusi Red Hat Summit bulan Juni lalu di Boston, Amerika Serikat, yang membicarakan peluang pasar untuk teknologi OpenStack yang diprediksi mencapai USD 3,3 miliar pada 2018.

Selain menyampaikan dasar pemikiran visi teknologi Red Hat, para pembicara dalam forum akan membahas beberapa topik, mulai dari container hingga Internet of Things (IoT). Terakhir, analis tamu dari IDC (di 10 kota) akan berbagi informasi terbaru di industri dan tentang cara teknologi open source mendefinisi ulang masa depan bisnis.

(rou/ash)







Hide Ads