Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Internet Beres, e-Commerce Bisa Sukses

Internet Beres, e-Commerce Bisa Sukses


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

e-Commerce (rou/detikINET)
Jakarta - Agar Indonesia bisa sesukses negara lain dalam mengembangkan bisnis e-commerce, ada beberapa hal yang musti jadi perhatian pemerintah. Salah satunya kendala akses internet.

"Kuncinya ada di penetrasi internet. Hal ini sudah pernah kami bahas dengan Menkominfo Rudiantara dan idEA (asosiasi e-commerce Indonesia)," kata Hadi Wenas, CEO MatahariMall, di Potato Head Garage, SCBD, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Sesuai namanya, jual beli online alias e-commerce tentu tak akan terjadi jika tak ada akses internet. Sudah begitu, internet pun harus ada di seluruh pelosok negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika nantinya e-commerce sudah merata, Hadi meyakini ekonomi Indonesia akan ikut tumbuh pesat seiring meningkatnya bisnis jual beli online ini dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan yang bisa meningkat 15-20 kali lipat.

"Ini masalah waktu saja. Kalau dari infrastrukturnya sudah beres, justru e-commerce bisa jadi kesempatan. Misalnya, susah buka mal di Jayapura, ya e-commerce saja," kata Hadi.

MatahariMall sendiri tengah gencar ekspansi sejak tiga bulan terakhir. Dengan investasi USD 500 juta, portal marketplace B2B2C ini berharap nantinya bisa sebesar Alibaba, situs e-commerce terbesar dunia asal China.

"Sejak soft launching tiga bulan lalu, pelanggan kami sudah mencapai 200 ribu orang. Sedangkan seller kami sudah ada 1.200 dengan 180 ribu produk," ungkap Hadi.

MatahariMall sendiri optimistis bisa cepat melaju di bisnis e-commerce ini mengingat induk perusahaannya telah memiliiki jaringan yang kuat di pasar retail.

"Matahari punya network, Hypermart punya, Lippo Mall punya. Jadi kalau dibandingkan dengan startup lain, kita sudah komplet. Kita juga ada online to offline," lanjutnya.

Nilai tambah ini juga diyakini Emirsyah Satar, Chairman MatahariMall, akan memberikan benefit bagi perusahaannya untuk melangkah lebih cepat dibanding e-commerce lain.

"Selain itu kita ada data dari Amerika Serikat bahwa setiap perusahaan yang offline dan online, dari setiap customer revenuenya bertambah. Kalau biasa cuma Rp 1 juta per bulan, ini bisa jadi Rp 4 juta per bulan," pungkasnya.

(rou/rou)





Hide Ads