Meski masih berstatus sebagai perusahaan paling mahal sedunia nyatanya market cap Apple turun USD 90 miliar atau sekitar Rp 1.170 triliun (USD 1 = Rp 13.000) dalam waktu singkat, cuma 2 minggu!
Perhitungan ini didasarkan pada harga saham Apple per 20 Juli lalu yang sempat menyentuh angka USD 130,97 per lembar. Apple sendiri saat ini memiliki 5,77 miliar lembar saham.
Saham Apple tercatat langsung drop sejak meninggalkan 20 Juli. Bahkan pada Selasa (5/8/2015) kemarin, saham produsen iPhone itu anjlok lebih dari 14%. Business Insider mencatat, saham Apple berada di angka USD 115,07.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Market cap Apple sendiri pernah mencatatkan nilai tertingginya pada awal Februari 2015, dimana menyentuh angka USD 765 miliar. Dan saat berita ini ditulis, market cap Apple sudah berada di angka USD 658 miliar.
Belum diketahui secara jelas apa yang menyebabkan harga saham Apple tergelincir cukup jauh. Bank of America Merrill Lynch mencap saham Apple dari 'buy' menjadi 'neutral' dengan target harga saham baru menjadi USD 130 dari sebelumnya USD 140.
Analis sendiri menyoroti penjualan iPhone akan sangat mempengaruhi kinerja bisnis Apple, terutama soal sulitnya Apple untuk menguasai pasar smartphone di China. Perusahaan asal Cupertino itu kalah dari jagoan lokal, yakni Xiaomi dan Huawei.
(ash/fyk)