Divisi research and development (R&D) selama ini menjadi ujung tombak Qualcomm. Di unit bisnis inilah beragam inovasi mutakhir lahir. Selain itu, berbekal paten yang mereka ciptakan turut pula menjadi ladang pemasukan bagi perusahaan.
Tim detikINET pernah menyaksikan langsung bagaimana paten begitu 'didewakan' oleh Qualcomm. Saat melangkahkan kaki ke markas perusahaan yang berlokasi di San Diego, Amerika Serikat terpampang besar-besar 'Qualcomm Patent Wall'. Ya, ini semacam dinding untuk memajang puluhan atau mungkin ratusan ribu paten yang dimiliki Qualcomm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, seperti dilansir Business Insider, Rabu (22/7/2015), Qualcomm diyakini bakal menekan pengeluaran dari unit bisnis R&D. Salah satu caranya adalah dengan hijrah ke negara-negara yang punya biaya rendah untuk menjadi basis R&D mereka yang baru.
Seorang sumber yang dekat dengan isu ini menyebut India sebagai kandidat terkuat lantaran di Negeri Bollywood itu biaya dan upah pekerja teknologi -- khususnya yang terkait R&D -- jauh lebih murah ketimbang di Amerika Serikat.
Pun demikian, kepastian kabar ini masih belum terkonfirmasi oleh Qualcomm yang masih belum memberi komentar atas isu PHK ribuan karyawan yang mengancamnya.
Isu PHK ini memang bergulir kian deras setelah blog teknologi Fudzilla menyebut pembuat chip itu bakal memangkas 4.000 jumlah karyawannya sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran.
Kabar lain juga menyebut Qualcomm tengah mendapat tekanan dari hedge fund Jana Partner untuk melakukan spin off unit bisnis chip dari divisi paten yang memang masih profitable.
(ash/rou)