“Kami tahu pesaing banyak yang masuk di bisnis data center. Namanya juga bisnis, tentu ada persaingan. TelkomSigma tetap akan agresif juga, silahkan saja coba mengejar,” tegas Komisaris Utama TelkomSigma Muhammad Awaluddin, Kamis (9/7/2015).
Menurut Awaluddin, TelkomSigma akan tetap melakukan ekspansi kapasitas data center-nya menjadi 100 ribu meter persegi dari sekitar 53 ribu meter persegi saat ini. Sementara pesaingnya Multipolar hanya memiliki lahan seluas 2 ribu meter persegi di Lippo Cikarang untuk pembangunan GTN Data Center Tier/Rate 4 Ready.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ekspansi kapasitas bisa dengan membangun baru atau retrovit dari STO milik Telkom. Selain itu kami tengah melakukan transformasi TelkomSigma menjadi fokus di fully IT outsourcing. Jadi, anak usaha ini akan memberikan layanan TI secara end to end service,” kata Awaluddin yang juga menjabat Direktur Enterprise & Business Services Telkom.
Dijelaskannya, transformasi ini bagian dari penataan portofolio layanan yang dimiliki TelkomSigma. “Biasanya mengerjakan solusi IT itu sebagian karena terganjal lisensi dan lainnya. Sekarang semua diserahkan ke TelkomSigma mulai dari Business Inteleigent, nanti mereka yang maju menggarap,” pungkasnya.
Dalam catatan, pertumbuhan bisnis TelkomSigma selalu di atas industri yang bergerak di kisaran 15%-20%. Tahun ini anak usaha Telkom ini membidik pendapatan sekitar Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun.
Menurut Judi Achmadi, Presiden Direktur TelkomSigma, pasokan pendapatan berasal dari bisnis sistem integrasi (SI) yakni sekitar 50%, data center 35%, dan cloud computing 15%.
TelkomSigma belum lama ini juga mulai bermain di bisnis e-health melalui pengembangan aplikasi Teleradiology bersama RedTone yang akan diimplementasikan di RS Pertamedika Sentul City.
Layanan kesehatan jarak jauh ini pun telah sukses diuji coba dalam peluncuran 4G bersama di Makassar oleh Telkomsel. Dalam uji cobanya, dokter bisa berinteraksi dengan pasien tanpa harus bertatap muka langsung.
(rou/rou)