Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Catatan dari Singapura
Dokter di Singapura Adopsi Teknologi Virtualisasi
Catatan dari Singapura

Dokter di Singapura Adopsi Teknologi Virtualisasi


- detikInet

Jajaran eksekutif Citrix Asean (fyk/inet)
Singapura - Untuk meningkatkan layanan kesehatan pada warga, otoritas Singapura mengimplementasikan berbagai teknologi bagi pekerja kesehatan. Misalnya teknologi virtualisasi yang akan diterapkan di seluruh institusi kesehatan di negeri jiran tersebut.

Bekerja sama dengan Citrix, Kementerian Kesehatan Singapura melalui lembaga IT Integrated Health Information Systems (IHiS) mengumumkan kesepakatan implementasi aplikasi dan desktop virtual. Dengan teknologi ini, data pasien dan informasi kesehatan lain dapat diakses dan dibagi melalui berbagai perangkat dan tetap terjaga keamanannya.

"Teknologi virtualisasi ini memungkinkan pengalaman memakai desktop yang konsisten bagi dokter dan staf kesehatan ketika ingin mengetahui data terakhir pasien dari seluruh fasilitas kesehatan yang ada saat ini," kata CEO IHiS, Dr. Chong Yoke Sin baru-baru ini.

Dengan teknologi virtualisasi tersebut, menurut Citrix, informasi bisa diakses melalui tablet, PC, komputer ataupun laptop sepanjang ada akses internet, dengan cepat dan intuitif. Dan karena informasinya disimpan di database pusat, maka meskipun perangkat hilang, datanya tetap aman.

Sasar Pasar ASEAN

Citrix sendiri memang semakin gencar menyasar pasar ASEAN. Wilayah Asia Pasifik termasuk ASEAN sekarang memang membukukan pertumbuhan penjualan tertinggi bagi Citrix, dibandingkan wilayah lainnya.

Teknologi virtualisasi Citrix mungkin memang belum familiar bagi perusahaan maupun institusi pemerintahan di Indonesia. Namun belakangan menurut pihak Citrix, ada minat yang cukup besar. Terlebih karena Indonesia adalah negara kepulauan, solusi virtualisasi dan BYOD (Bring Your Own Devices) dianggap tepat.

"Solusi virtualisasi ini memungkinkan karyawan bisa bekerja di mana saja dan bisa menghemat ongkos perusahaan," kata Mark Micallef, Area Vice President Citrix Asean di Singapura, Rabu (26/4/2014).

Mark menyatakan beberapa perusahaan di Indonesia sudah dan mulai tertarik menerapkan teknologi Citrix meskipun dia tidak mau menyebutkan perusahaan yang dimaksud. Mark juga menyebut kemacetan di Jakarta membuat teknologi virtualisasi ini dibutuhkan.

"Saat misalnya macet tak bergerak pun, dengan solusi ini orang masih bisa meeting atau melakukan tugasnya saat berada di dalam mobil," klaim Mark.

Selain mengincar pasar enterprise, Citrix juga menyasar kalangan pemerintahan. Namun saat ini di Indonesia, mereka masih fokus mencari klien dari enterprise.
(fyk/ash)





Hide Ads