Smart Computing: Agar Teknologi Tak Jadi 'Tuhan'
Hide Ads

Laporan dari Orlando

Smart Computing: Agar Teknologi Tak Jadi 'Tuhan'

- detikInet
Selasa, 22 Okt 2013 15:11 WIB
IBM SVP System & Technology Tom Rosamilia (rou/detikINET)
Jakarta - Setelah lama tak terdengar gaungnya--apalagi setelah melepas unit bisnis komputernya ke Lenovo, IBM yang belakangan fokus menggeluti bisnis enterprise mulai memberanikan diri kembali untuk tampil di hadapan publik.

Dalam acara IBM Enterprise 2013 yang digelar di Orlando, AS, raksasa teknologi ini coba unjuk gigi di hadapan sekitar 2.800 tamu undangan yang hadir apa saja yang menjadi fokus bisnis perusahaan khususnya untuk kalangan enterprise.

Big data, cloud computing, social media, dan mobile enterprise. Menjadi kata kunci yang selalu diucapkan oleh IBM SVP System & Technology Tom Rosamilia, saat membuka acara. Menurutnya, keempat tren itu yang bisa bikin infrastruktur kelimpungan karena kebanjiran trafik data.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wajar saja orang IT kelimpungan. Pasalnya kata Tom, di saat budget untuk IT tak banyak berubah, namun tuntutan untuk menghadirkan infrastruktur yang mumpuni tetap harus terjaga sesuai permintaan. Apalagi dalam sehari saja, ada 2,5 miliar gigabyte data yang lalu-lalu lalang di jaringan.

"2,5 miliar gigabytes data tercipta setiap hari. Itu sebabnya infrastruktur penting. Kita tengah dihadapkan pada era baru komputasi yang membawa bisnis ke level baru. Siap tidak siap ya harus siap," katanya.

Meskipun katanya cloud computing bisa menghemat data hingga USD 46 juta untuk satu perusahaan asuransi di AS seperti Nation Wide, dan bahkan bisa menekan biaya untuk pengadaan data center selama 4 tahun, namun tetap saja infrastruktur masih dibutuhkan.

"Untuk bisa beroperasi di cloud, kita tetap butuh hardware, tetap harus berjalan di atas infrastruktur. Itu area kami, mainframe, IBM system z Enterprise, flash storage, dan power," paparnya dalam acara yang turut dihadiri detikINET.

Tom juga berbicara tentang bagaimana teknologi dan Big Data menyentuh kehidupan semua orang. Dia membahas bagaimana mobilitas, Big Data, dan media sosial adalah tren yang terjadi dalam waktu bersamaan, dan untungnya bagi IBM, semua itu merupakan lahan bisnisnya.

Dalam kesempatan ini, Tom juga menyampaikan gagasan 'smarter computing' dan memberikan beberapa contoh peran IBM. Dia mengatakan bahwa IT perlu berubah. Standar terbuka sangat diperlukan. Membuat orang berpikir secara berbeda dan kolaborasi antar manusia adalah kuncinya.

"Teknologi itu cuma sekadar alat untuk membantu kita, bukan agama yang dituhankan," tandasnya.

(rou/tyo)

Berita Terkait